Dalam laga semifinal tersebut Peng Fei sempat terkena pukulan bertubi-tubi dari sang lawan hingga mengalami pingsan. Pertandingan pun akhirnya dihentikan dan Peng Fei ditandu ke rumah sakit. Sejak itulah atlet kungfu berumur 23 tahun itu mengalami koma alias tak sadarkan diri.
Insiden tersebut seolah ditutup-tutupi oleh lembaga Pusat Wushu Nasional yang tak juga memberikan keterangan kepada publik melalui media massa. Masyarakat sempat mempertanyakan kembali faktor keamanan dalam pertandingan olahraga kungfu tersebut.
Beberapa pihak sempat menduga-duga bahwa tewasnya Peng Fei akibat terkena pukulan di bagian belakang kepala. Pukulan di belakang kepala merupakan pelanggaran terhadap peraturan pertandingan beladiri kungfu. Tapi dugaan tersebut langsung dibantah keras Badan Olahraga Kungfu China.
Menurut Wakil Ketua Pusat Wushu Nasional, Wang Yulong setelah menyimak hasil rekaman pertandingan tersebut bersama para ahli menyatakan tak ada pelanggaran dalam laga tersebut. Lawan tanding Peng Fei di babak semifinal Fei Cui melakukan teknik pukulan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Yu Long juga mengatakan tindakan maksimal telah dilakukan untuk membantu Peng Fei segera sesudah insiden tersebut terjadi. Termasuk meminta panitia untuk memberikan perawatan khusus dan mengecek kondisi atlet kungfu tersebut secara rutin. Yu Long mengatakan setiap peserta pertandingan mendapatkan jaminan asuransi senilai 50.000 dolar AS. [Jesisca Pang / Bekasi / Tionghoanews]