Makanan yang dibuat dari sirip ikan hiu kini sudah mulai menjamur di banyak negara. Namun bila dilihat dari sejarahnya, China ternyata menjadi pioner yang mengenalkan makanan tersebut.
"Shark fin (sirip hiu-red) ada pertama kali di China tahun 3000-an Sebelum Masehi," jelas Chef John Chu, Executive Chef Pearl Restaurant Hotel JW Marriot, usai acara Chef Table di Hotel Sari Pan Pacific, Sudirman, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Dia menambahkan, masyarakat China kerap menghadirkan olahan sirip hiu pada pesta pernikahan. Dengan harga yang relatif mahal, menu sirip hiu diyakini mampu meningkatkan meningkatkan harkat dan derajat keluarga yang menikah.
Sirip ikan hiunya yang digunakan diambil dari bagian atas badan, dipotong ke arah sayap, lalu sampai ke bagian ekor. Namun Chef John menandaskan bahwa pada 10 tahun mendatang, olahan dari sirip ikan hiu akan semakin terbatas, bahkan bisa jadi tidak akan ada lagi.
"Yang diambil hanya sirip dan sisanya dilepas karena mereka menanggap biarlah ikan hiu mati dengan sendirinya setelah siripnya diambil. Saya percaya sirip ikan hiu tidak akan dijual lagi," tutupnya. [Yoppy Renato / Jakarta]
