Haug bertugas di Asia-Pasifik sejak tahun 2008, khususnya untuk kawasan Daratan China, Hong Kong, Makau, dan Taiwan. Tahun ini Haug akan ditugaskan ke Hong Kong.
Haug menghargai perkembangan ekonomi China dalam beberapa tahun ini. Ia menyatakan, kebijakan reformasi dan pintu terbuka yang dilaksanakan China mulai akhir 1970-an mengubah ekonomi berencana menjadi ekonomi pasar, dan perubahan ini berperan besar dalam upaya pengentasan kemiskinan dunia. Lebih dari 400 juta warga China terangkat dari kemiskinan, yang telah membuktikan keberhasilan pertumbuhan ekonomi China. Ekonomi China berkembang lebih pesat sesudah China menjadi anggota WTO.
Haug menyatakan, pada tahun 1980-an, nilai ekspor China hanya menduduki 1% persentase dunia, pada 2001 menjadi 4%, dan pada akhir 2010 menjadi 10%. China telah menggeser Jerman menjadi negara pengekspor terbesar dunia. Keanggotaan China dalam WTO adalah pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi China.
Dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan makin besarnya pengaruh ekonomi China, produk "Made in China" dapat terlihat di seluruh dunia. Namun model penjualan produk ini tetap adalah model low-end. China sedang mencari model baru "Made by China" untuk menggantikan model "Made in China". Haug sangat menyetujui perubahan ini, dan berpendapat perubahan ini akan memperkokoh posisi dan peranan China di bidang ekonomi di seluruh dunia.
Haug menyatakan, situasi ini sedang berubah. Pemerintah China mendukung BUMN dalam melakukan riset dan inovasi. Dewasa ini pengeluaran penelitian dan pengembangan (litbang) telah menduduki 1,75% dalam produk domestik bruto (PDB), dan pengeluaran ini akan menduduki 2,2% PDB pada tahun 2015. Repelita XII yang diprogramkan pemerintah China juga mengutamakan penelitian terhadap produk teknologi tinggi. Langkah ini akan mendorong China menjadi basis inovasi baru, dan perusahaan-perusahaan Jerman di China juga mendapat menfaat dari perubahan ini.
Menyinggung perubahan perdagangan antara Jerman dan China pasca masuknya China dalam WTO, Haug menyatakan, hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara sangat erat. China adalah mitra perdagangan paling penting bagi Jerman di Asia, sedangkan Jerman adalah mitra perdagangan paling penting bagi China di antara negara-negara Uni Eropa.
Haug berpendapat ekonomi China akan terus berkembang di masa depan. Terwujudnya program Repelita XII juga akan memberi lebih banyak kesempatan bagi Jerman. Ia menyatakan, program pembangunan China ini menfokuskan modernisasi, pembangunan berkelanjutan, serta penurunan kesenjangan sosial. Pemerintah China juga berupaya untuk mewujudkan perubahan dari basis produksi sederhana menjadi basis produk hi-tech. Perubahan struktur ini mendorong partisipasi perusahaan Jerman. Konsultasi tingkat pemerintah antara China dan Jerman juga membuktikan kecenderungan perkembangan positif antara kedua negara. [Miao Miao / Beijing]