Juru bicara Angkatan Laut Taiwan menyampaikan bahwa laptop itu hilang saat kapal berlabuh di Tsoying, sebuah pangkalan angkatan laut terbesar milik Taiwan. Hingga kini Angkatan Laut Taiwan masih belum bisa mengetahui bagaimana komputer tersebut bisa hilang.
"Kami mengakui bahwa angkatan laut menunjukkan adanya beberapa kecacatan dalam pengawasan anggota di pangkalan. Saat ini oditur militer telah mengambil alih penyelidikan tersebut," tegas juru bicara Angkatan Laut Taiwan yang berbicara dalam anonimitas.
Analis Defence International di Taipei Erich Shih mengatakan bahwa kapal pengangkut rudal "Kuang Hua No.6" ini dilengkapi dengan "teknologi siluman" yang bisa membuat mereka menghindari deteksi radar. Kapal pengangkut rudal ini dilengkapi dengan empat rudal Hsiufeng II yang bisa diluncurkan dengan jarak tempuh 150 kilometer.
Jika China benar-benar mendapatkan laptop yang telah dipasang di kapal selama selama enam bulan, dimana kru kapal melakukan serangkaian tes perlengkapan dan prosedur komunikasi rahasia, maka mereka akan mendapatkan kode komunikasi sensitif termasuk data rudal. [Miao Miao / Beijing]