Pihak AU Taiwan mengatakan, dua pesawat itu tiba di Pelabuhan Kaohsiung, Minggu, dan akan melengkapi dua Hawkeye yang sudah dimodifikasi lebih dulu. Kini, AU Taiwan memiliki empat Hawkeye yang sudah di-upgrade.
Taiwan membeli versi lama Hawkeye, E-2T pada 1995, kemudian membeli lagi dua unit E-2K pada 2006. Sejak tahun lalu, armada E-2T dikirim ke AS secara bergiliran untuk menjalani upgrade menjadi berkemampuan setara E-2K.
Modifikasi pesawat deteksi bahaya dini ini menjadi bagian dari paket penjualan senjata bernilai 6,5 miliar dollar AS antara Taiwan dan AS yang disepakati tahun 2008. Selain modifikasi pesawat Hawkeye, paket tersebut termasuk penjualan rudal antirudal Patriot, helikopter serbu Apache, dan rudal-rudal yang diluncurkan dari kapal selam.
Perjanjian transaksi militer ini memicu kemarahan China, negara yang masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan mengancam akan menyerang Taiwan apabila negara pulau itu memproklamasikan kemerdekaannya dari China.
Dengan peningkatan kemampuan ini, pesawat-pesawat Hawkeye Taiwan akan mampu mendeteksi serangan udara dari China dalam rentang waktu yang lebih singkat. [Raymond Teo / Kaoshiung / Taiwan / Tionghoanews]