Kajian risiko keamanan yang diperintahkan oleh pemerintah Amerika Serikat tidak menemukan bukti bahwa perusahaan telekomunikasi Huawei telah melakukan mata-mata untuk China.
Kepastian tersebut terungkap dalam dokumen yang bocor dan sampai di tangan media.
Penyelidikan yang dilakukan selama 18 bulan -yang rinciannya dibocorkan ke kantor berita Reuters pada Kamis (18/10)- menunjukkan bahwa kelemahan keamanan berpotensi menjadi ancaman lebih besar dibandingkan hubungan antara Huawei dan pemerintah China.
Kajian itu menyentuh berbagai aspek menyangkut bagaimana Huawei beroperasi dengan melibatkan hampir 1.000 pembeli di sektor telekomunikasi.
"Kami tahu pihak-pihak tertentu di pemerintah menginginkan bukti spionase. Kami akan menemukannya kalau memang ada," kata salah seorang pegawai pemerintah yang mengetahui kajian itu kepada kantor berita Reuters.
* Reaksi Huawei
Juru bicara Huawei, Bill Plummer, menyatakan tidak terkejut dengan kesimpulan kajian Gedung Putih.
"Huawei tidak mengetahui kajian itu, tetapi kami tidak heran mendengar bahwa Gedung Putih telah menyimpulkan bahwa tidak ada bukti keterlibatan Huawei dalam kegiatan mata-mata atau kegiatan nonkomersial lain."
"Huawei adalah perusahaan multinasional independen bernilai US$.32 miliar yang tidak akan pernah mengambil tindakan yang membahayakan keberhasilannya atau integritas jaringan konsumen atau pihak ketiga," tambah Bill Plummer.
Pekan lalu panel Kongres Amerika Serikat mengeluarkan laporan hasil penyelidikan yang menyebutkan bahwa perusahaan telekomunikasi China Huawei dan ZTE merupakan ancaman keamanan bagi Amerika Serikat. [Miao Miao / Beijing] Sumber: BBCnews
PESAN KHUSUS
Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id
MENU LINKS
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com