Mo Shaoping, yang salah satu kliennya adalah pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Liu Xiaobo yang dipenjara, mengatakan ia diundang ke sebuah resepsi di kedutaan Jerman yang akan dihadiri oleh Merkel, Kamis, namun polisi tiba di kantornya dan melarangnya pergi.
"Mereka berada di kantor saya selama lebih dari tiga jam. Mereka tidak memiliki dasar hukum untuk menghentikan saya, tapi mereka tidak akan membiarkan saya pergi," kata Mo kepada media.
"Saya diundang pada hari Senin untuk berbicara dengan Kanselir mengenai situasi hukum dan nasib pengacara di China," imbuhnya.
Mo mengatakan polisi mengatakan kepada dia bahwa dia tidak di izinkan untuk menghadiri pertemuan karena kekhawatiran atas stabilitas sosial menjelang pertemuan kunci Partai Komunis dijadwalkan akhir tahun ini yang akan mengantar transisi kepemimpinan 10-tahunan.
Kedutaan Jerman di Beijing tidak segera memberikan komentar mengenai ketidakhadiran Mo, yang juga membela hak-hak pengacara di penjara Gao Zhisheng.
Merkel, yang telah mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Wen Jiabao dan Presiden Hu Jintao selama kunjungannya, mengatakan bahwa ia akan mengangkat isu-isu hak asasi manusia selama kunjungannya.
Pada Jumat, Merkel berangkat ke pusat manufaktur di China selatan. Dia dijadwalkan untuk bertemu Gan Junqiu, uskup Katolik dari Guangzhou yang didukung negara, menurut sebuah sumber diplomatik Jerman.
Polisi di China mengumpulkan sejumlah pengacara hak asasi manusia dan aktivis awal tahun lalu di tengah seruan dalam jaringan untuk menggelar aksi protes di China mirip dengan aksi yang berhasil menggulingkan pemerintah di Afrika Utara dan Timur Tengah.
Mo mengatakan hal itu bukan pertama kalinya polisi menghentikannya untuk bertemu pemimpin atau diplomat Barat. Tahun lalu dia juga dicegah dari bertemu Menteri Luar Negeri Perancis Alain Juppe dan para diplomat Jerman, Belanda, dan Uni Eropa yang berbasis di Beijing. "Tapi, saya diizinkan bertemu Duta Besar Amerika Serikat Gary Locke pada bulan Oktober," katanya. [Louis Koo / Beijing]