Seperti diberitakan media Kamis ini, pengadilan China baru-baru ini menjatuhi hukuman sampai tujuh tahun penjara kepada mereka yang terlibat dalam pengaturan skor dan perjudian.
Lu Jun wasit di Piala Dunia 2002 divonis lima tahun enam bulan oleh Pengadilan kelas dua di timur laut Kota Dandong. Dia juga diwajibkan menyerahkan harta miliknya seharga 100 ribu yuan atau sekira Rp 142 juta.
Wasit lain Huang Junjie, Zhou Weixin dan Wan Daxue dikenai hukuman masing-masing tujuh, tiga setengah tahun dan enam tahun, karena terbukti bersalah melakukan pengaturan pertandingan.
Lu Feng mantan manajer umum Super League, perusahaan yang dibiayai administrasi sepakbola China dan klub-klub untuk menjalankan roda kompetisi, juga tidak luput dari tuntutan tanggung jawab karena terlibat kasus suap. Untuk Lu Feng, pengadilan mengganjarnya enam tahun enam bulan penjara.
Sementara vonis untuk mantan presiden Federasi Sepakbola China (CFA) Yang Yiming dan sejumlah ofisial CFA lainnya, seperti diberitakan Xinhua baru akan dibacakan Sabtu nanti.
Kerasnya pemerintah China menghukum para pelaku mafia sepakbola dilakukan setelah maraknya praktik kotor membelenggu sepakbola Negeri Tirai Bambu itu selama bertahun-tahun yang menyebabkan animo fans berkurang. Karena selain kentalnya aroma pengaturan skor, liga domestik juga kerap diwarnai kericuhan.
Situasi buruk ini membuat pemerintah China turun tangan, mereka melakukan investigasi selama dua tahun. Klub juga tidak mau tinggal diam. Shandong Luneng, Shanghai Shenhua, Henan Jianye, Cangchun Yatai dan Jiangsu Shutian terlibat dalam investigasi itu. [Louis Koo / Beijing]