Sebelumnya dikabarkan bahwa Kim Jong-Nam, berada di kota judi Macau sejak beberapa hari lalu. Kini dirinya sudah tiba di Beijing dan berada dalam perlindungan China.
Pihak intelijen Korea Selatan (Korsel) mengaku belum mendapatkan konfirmasi atas informasi ini. Sedangkan kantor berita Yonhap belum mengetahui apakah Kim Jong-Nam akan menghadiri prosesi pemakaman ayahnya.
Pria berusia 40 tahun memang selama ini tinggal di luar Korut, setelah dirinya dideportasi dari Jepang pada 2001 lalu. Selama itu pula, sepertinya Kim Jong-Il mengasingkan putera sulungnya yang kemudian menetap di Macau.
Pemimpin yang wafat pada Sabtu 17 Desember lalu pada usia 69 tahun tersebut akhirnya memilih anak bungsunya Kim Jong-Un sebagai suksesor kekuasaannya. Memang keberadaan Jong-Nam sendiri menjadi spekulasi sejak kematian ayahnya.
"Dia (Jon-Nam) pindah kesana-kemari. Sulit sekali untuk melacaknya. Sepertinya dia tinggal bersama rekan untuk beberapa waktu dan kadang tinggal di berbagai hotel," jelas editor majalah Closer Ricardo Pinto seperti dikutip AFP, Senin (26/12/2011).
Jong-Nam memang menolak suksesi pemerintahan berdasarkan keturunan. Pada Januari lalu, pria yang dikenal doyan mabuk ini menentang keras pergantian kekuasaan yang sudah ditentukan berdasarkan garis keturunan. Sepertinya hal inilah yang membuat ayahnya tidak lagi menilainya sebagai calon penguasa Korut selanjutnya.
"Bahkan Ketua Mao Tse Tung dari China tidak menyetujui suksei berdasarkan garis keturunan. Suksesi semacam itu tidak sesuai dengan sosialisem dan ayah saya sebenarnya amat menentang hal itu," jelas Jong-Nam saat diwawancara oleh Surat Kabar Yomiuri Shimbun Januari lalu.
Jong Nam dideportasi dari Jepang pada 2001 silam karena tertangkap memasuki Negeri Sakura itu dengan menggunakan paspor palsu. Alasan Jong Nam berkunjung ke Jepang adalah untuk mengajak keluarganya ke Disneyland. Jong Nam pun memang tampaknya diasingkan oleh ayahnya.
Menurut beberapa orang pengamat di China, Jong Nam diawasi oleh sebuah radar, dirinya pun diyakini memiliki rumah mewah di Macau. [Li Xing Yi / Shanghai / China / Tionghoanews]