Orang-orang Kazakh adalah orang Turki, yang pada jaman dulu, dikenal sebagai orang-orang yang sangat mendukung kebebasan dan kemerdekaan. Kata "Kazak" menurut kamus Turki-Arab, berarti "merdeka" atau "bebas". Pada tahun 2003, orang-orang Kazakh mendirikan negara yang berdaulat yaitu Kazakhstan, yang bertetangga dengan China.
Secara genetic, orang Kazakh adalah keturunan dari beragam etnis yang berpergian sepanjang jalur sutera, melalui Kazakh Steppeland, tempat dimana kuda liar pertama dilatih dan diternakkan. Seperti halnya etnis Mongolia, yang merupakan kerabat jauh, orang-orang Kazakh memiliki ikatan spiritual yang tak terpisahkan dengan kuda mereka. Hubungan ini memberikan orang-orang ini jalur untuk bebas, bepergian yang berarti adalah menjadi kaum nomaden.
Karena hubungan genetik mereka dengan kaum Mongol, dan juga kaum nomad Iran, yang mana merupakan tempat perdagangan mereka juga antara abad ke-5 Masehi hingga ke-13 Masehi, orang Kazakhstan memiliki kulit yang cukup gelap dan mata yang berbentuk almond. Ciri-ciri lainnya yaitu tulang pipi yang tinggi dan juga rambut hitam legam yang lurus. Akan tetapi, beberapa suku dari mereka, memiliki kulit yang lebih cerah dan memiliki mata berwarna biru atau coklat muda.
* Pakaian dan Tarian dari Kebudayaan Nomad
Karena sejarah yang panjang dan kaya dari kehidupan yang berpindah pindah di lapangan yang berangin dan dingin, orang-orang Kazakh tradisional memakai topi bulu untuk menghangatkan kepala mereka. Para wanita suka memakai bulu yang besar di topi mereka dan juga memakai pakaian tradisional, yang merupakan gaun panjang yang berlapis lapis dengan kerutan-kerutan. Perhiasan perak, yang menampilkan batu semi berharga juga menambah unsur kewanitaan pada kostum mereka, termasuk juga rompi yang dibordir atau jas yang dipakai diluar gaun. Para pria memakai rompi berbordir yang sama yang dipakai di luar baju longgar yang panjang dan juga celana panjang dengan sepatu bot, yang sangat cocok untuk menunggang kuda.
Selalu riang gembira, energik dan bersemangat, tari-tarian mereka memegang peranan penting dalam kebudayaan warisan orang-orang Kazakh. Para wanita dan rpia memakai pakaian yang berwarna warni dan indah dihiasi oleh perhiasan, topi, bulu bulu dan juga bunga. Ketika wanita menari mereka akan melambaikan tangan mereka seperti layaknya bendera yang dilambaikan oleh angina, sementara kaki mereka sangatlah mungil dan gesit. Tarian para pria kadang kala menyerupai gerakan menunggang kuda, menunjukkan kekuatan dari paha mereka ketika mereka menekuk, berjongkok dan juga melompat.
* Makanan dan Diet
Karena kehidupan mereka yang perpindah pindah, berburu dan menyembelih daging adalah diet utama dari orang-orang Kazakh. Domba dan kuda adalah daging paling popular, dan sering kali dimasak dengan cara direbus dan disajikan dalam potongan yang besar. Mereka sangat perduli pada binatang yang mereka ternakkan untuk dimakan, menjaga ternak tersebut terpisah dari kelompoknya dan menggemukkan mereka.
Besbarmak, adalah hidangan nasional mereka, yang terbuat dari potongan daging yang direbus dan disajikan dengan pasta atau dengan roti dan kaldu yang kental. Juga sering dinamakan sebagai "Lima Jari" karena cara masakan tersebut dimakan.
Dalam memasak, orang-orang Kazakh tidak membuang bagian apapun dari hewan tersebut dan menggunakan keseluruhan organ dalam dan juga lemak yang tersisa. Mereka juga menggunakan praktek pengawetan makanan, termasuk pengeringan dan pengasinan daging, yang sangat cocok dengan gaya hidup yang berpindah pindah. Dengan membiarkan susu dadih dan asam juga merupakan salah satu cara untuk membantu makanan lebih tahan lama.
Di kehidupan sosial, berbagi makanan adalah bagian penting dari kebersamaan dan kenikmatan dari saling menemani satu sama lain. Tuan rumah akan menyajikan potongan daging terbaik untuk tamu kehormatan, termasuk diantaranya kepala kambing atau domba.
Ritual minum teh juga merupakan kebiasaan sehari hari, meskipun tidak formal. Keluarga dan teman teman akan duduk bersama beberapa kali sehari dan bersama sama menikmati teh yang disajikan dengan susu.
* Kebudayaan dan Kepercayaan
Di masa lalu, mengetahui akar dari kebudayaan sebuah suku sangatlah penting bagi orang-orang Kazakh dan seseorang akan mencari tahu sejarah leluhurnya hingga tujuh generasi sebelumnya. Pernikahan antar suku yang sangat disarankan, sehingga menyebabkan jarang sekali terjadi peperangan antar suku. Pada masa sekarang, bagaimanapun, suku modern dilarang di China, sehingga, orang-orang Kazakh menganggap diri mereka sendiri sebagai satu bangsa.
Meskipun perubahan besar dalam iklim politik, dan dipengaruhi oleh 70 tahun atheism Soviet dan juga Revolusi Kebudayaan, orang-orang Kazakh masih mengidentifikasi diri mereka sendiri sebagai orang Muslim. Simbol Islam masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti simbol bulan dan bintang sabit, yang kadang kala dijahit pada topi kecil yang dipakai di atas kepala mereka.
Alam dan kehidupan liar juga memainkan peranan besar dalam kehidupan spiritual orang-orang Kazakh dalam kaitan dengan tanah mereka. Simbol yang diambil dari alam memberikan suatu sistem kepercayaan yang bertahan lama terhadap roh-roh alam dan hewan, dan system kepercayaan mereka adalah terjalin dalam bentuk kepercayaan terhadap hewan dan politeistik. [Jesisca Pang / Bekasi / Tionghoanews]
