Tanpa asap knalpot seperti di Jakarta dan pengendara yang tertib berlalu lintas, membuat aktivitas menyusuri sudut-sudut jalan di Hong Kong menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Dan salah satu kawasan yang menarik untuk ditelusuri adalah Wing Lok Street, Sheung Wan.
Toko yang menawarkan aneka makanan kering dan obat-obatan berjejer di sepanjang jalan itu. Toko-tokonya memiliki kesamaan yakni nama toko dibuat tiga dimensi dan berwarna emas. Menurut Carolus Chui dari Hong Kong Association of Registered Tour Co-ordinators yang menemani media berkeliling Hong Kong 28-31 Agustus lalu, warna emas itu melambangkan kemakmuran.
Dari balik kaca toko, bisa dilihat keunikan makanan kering yang dijajakan. Mulai dari tumbuhan menyerupai cacing hingga olahan tanduk rusa. Menurut Carolus, tumbuhan menyerupai cacing itu berkhasiat untuk menambah stamina. Begitu pun dengan tanduk rusa dan mayoritas makanan kering yang ditawarkan. Tak terkecuali leci kering yang di Indonesia mungkin hanya sebagai 'penghias' tong sampah. "Ya, itu leci. Biasanya untuk campuran sup," kata pria yang memiliki darah Jawa Timur itu.
Kalau mencari ginseng yang sudah terkenal khasiatnya seantero dunia, di Wing Lok Street juga tempatnya. Beberapa didatangkan dari China dan Korea Selatan. Teripang atau ketimun laut yang dikeringkan pun sangat mudah ditemui di sini, termasuk yang diimpor dari Australia. Dan salah satu yang paling favorit dan ada di hampir semua toko adalah perut ikan kering dalam berbagai ukuran. "Ini enak," tambah Carolus.
Satu hal yang mungkin membuat tersenyum saat melintasi jalan ini, tampah berisi ikan berukuran kecil yang menghiasi tepi jalan. Disusun sangat rapi dan menjadi objek menarik untuk difoto. Dan boleh jadi itu ikan asin seperti yang mudah ditemui di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia. "Toko-toko di sini melayani penjualan secara grosir. Tetapi bisa juga beli eceran," terang Carolus.
Tak jauh dari pertokoan di Wing Lok Street, ada Western Market. Dari luar, bangunan berwarna merah itu tampak seperti sebuah museum. Terlebih, usianya sudah mencapai ratusan tahun. Tetapi begitu melangkah masuk, pengunjung disambut deretan toko yang menjual cinderamata. Di lantai 2, pedagang kain yang berebut menarik perhatian calon konsumen. Sementara di lantai 3 merupakan sebuah restoran yang kerap dipakai sebagai tempat resepsi pernikahan. [Erlina Goh / Jakarta]
PESAN KHUSUS
Silahkan dicatat dan klik alamat kategori dibawah ini, sebelum diganti pesan baru:
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com
Jangan lupa ngajak teman Tionghoa anda ikut gabung disini http://www.facebook.com/chinese.indo bersama ribuan teman Tionghoa lainnya.