Kaisar Qin Shi Huang (221-210 S.M)
Kaisar Qin Shi Huang (Kaisar Pertama Dinasti Qin) adalah pemimpin yang berhasil membangun sistem pemerintahan terpusat di China. Kaisar Qin juga berhasil membangun banyak istana, ribuan jalan yang menghubungkan banyak provinsi ke ibu kota, serta rancangan awal Tembok China. Demikian, dilansir dari History.com, Rabu (27/3/2013).
Beberapa warisan Kaisar Qin yang terkenal selain sistem pemerintahan terpusat adalah penyatuan undang-undang hukum, penerapan bahasa tertulis, satuan ukur, dan mata uang untuk seluruh wilayah China. Sepeninggal Kaisar Qin, China akhirnya dipimpin oleh Dinasti Han yang menganut ajaran Kong Hu Chu.
Kubilai Khan (1279-1294)
Setelah menyatukan suku nomaden di Dataran Tinggi Mongolia pada 1206, Pemimpin Mongolia Genghis Khan mulai melakukan serangan ke China. Cucu Genghis Khan, Kubilai Khan, berhasil menaklukan negeri di Asia Timur itu dan menjadi pemimpin asing pertama di China.
Kubilai mendirikan Dinasti Yuan, namun Kublai mengalami kesulitan ketika harus memperbaiki kerusakan-kerusakan yang muncul akaibat peperangan di China. Kubilai memimpin China hingga akhir hayatnya pada 1294. Dinasti Mongol mulai runtuh pada tahun itu dan kekuasaan Dinasti Yuan pun berakhir pada 1368.
Dr. Sun Yat-sen (1912)
Pada abad ke-19, China tengah menghadapi masalah yang cukup serius, munculah seorang dokter bernama Sun Yat-sen yang melancarkan revolusi. Sun bercita-cita menggulingkan Dinasti Qing dengan semangat nasionalisme, demokrasi, dan kehidupan sosial.
Revolusi itu sudah dilakukan olehnya pada 1895, namun gagal. Sun langsung melarikan diri ke luar negeri untuk mencari dana, serta mengonsolidasikan kekuatan dari simpatisannya. Lewat revolusi pada 1 Januari 1912, terbentuklah negara baru bernama Republik China dengan Sun Yat-sen sebagai presiden.
Meski demikian revolusi itu dinilai cukup lemah, Sun akhirnya sepakat untuk mundur dan kekaisaran China resmi berahir. Lewat sebuah perjanjian, mantan komandan militer Dinasti Qing, Yuan Shikai diangkat menjadi presiden. Yuan pun dianggap mengkhianati gerakan republik.
Sun tidak tinggal diam dan terus mengorganisir Partai Nasionalis dan memilih aliansi ke Uni Soviet. Sun wafat pada 1925, diusianya yang ke-58, namun nilai-nilai revolusinya tidak pernah mati.
Mao Tse Tung (1949-1976)
Pemimpin yang satu ini merupakan pemimpin yang cukup populer karena dialah yang mendirikan Partai Komunis China. Mao memimpin perang saudara antara fraksi komunis dan nasionalis pada 1927 dan berhasil meraih kemenangan.
Beberapa kiprah Mao di pemerintahan antara lain adalah program Lompatan Jauh ke Depan yang ditujukan untuk meningkatkan produksi agrikultur Negeri Panda itu. Selain itu, ada pula Revolusi Kebudayaan 1966-1976 yang menyebabkan 1,5 juta warga tewas. Dalam peristiwa itu, pasukan-pasukan merah memburu para intelektual yang dipandang sebagai musuh negara.
Revolusi Kebudayaan itu muncul disaat Mao berseteru degnan Liu Shaoqi. Tepat pada 1976, Mao menghembuskan napas terakhirnya. Jenazah Mao juga masih diawetkan seperti pemimpin Uni Soviet.
Deng Xiaoping (1978-1989)
Deng Xiaoping merupakan salah satu pejabat ternama di Pemerintahan Mao Tse Tung pada dekade 1950an. Deng dipandang sebagai pemimpin yang cukup fenomenal karena Deng memperbaiki hubungan China dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Selain itu, Deng juga mengenalkan China dengan reformasi ekonomi, dan sistem perekonomian pasar bebas. Pada Juni 1989, Deng memerintahkan para pasukannya untuk menembak ribuan aktivis pro-demokrasi yang berkumpul di Lapangan Tiananmen Beijing.
Meski mundur dari jabatannya, Deng tetap menjadi warga kuat di China selama bertahun-tahun. Mantan Walikota Chongqing itu meninggal dunia pada 19 Februari 1997 karena infeksi pernapasan dan parkinson. Sejauh ini, Deng dihormati sebagai seorang revolusioner, negarawan, pakar militer, dan juga diplomat ulung China. [Miao Miao / Beijing]
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id