Peristiwa itu menunjukan adanya eskalasi ketegangan di Laut China Selatan yang menjadi ajang sengketa China, Vietnam dan Filipina. Kemarin, Vietnam mengklaim, tembakan yang dilepaskan China merusak empat kapal sipil milik negeri komunis Asia Tenggara itu.
Tindakan itu dilakukan China karena kapal-kapal Vietnam itu terlambat memberikan respons bendera dan meninggalkan lokasi pemancingan. Kementerian Pertahanan China sudah memberikan pernyataan khusus menegenai peristiwa penembakan itu.
"Sangat sah bagi China untuk mengusir kapal-kapal yang memasuki perairan China secara ilegal. Ini adalah tindakan untuk menjaga kedaulatan negara," ujar Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip Associated Press, Rabu (27/3/2013).
China menganggap, kapal nelayan Vietnam memasuki perairan Pulau Paracel oleh karena itulah China menembakan peluru suarnya sebagai peringatan. China menambahkan pula, mereka tidak menembak kapal-kapal Vietnam itu dengan menggunakan senapan mesin.
Meski demikian, Vietnam mengklaim bahwa salah satu kapalnya terbakar karena tembakan China. Vietnam langsung melayangkan surat protes ke Kedubes China di Kota Hanoi dan meminta kompensasi atas kerusakan itu. Vietnam pun menuntut para Angkatan Laut China yang terlibat dalam insiden itu dijatuhi hukuman.
Perseteruan antara China dan Vietnam di perairan Laut China Selatan bukanlah hal yang langka. China pun menerapkan moratorium secara sepihak yang berisikan larangan terhadap pemancingan ilegal atau pelanggaran kedaulatan. [Zhang Li Li / Beijing]
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id