China berkali-kali bersitegang dengan negara-negara tetangga, seperti Jepang dan Taiwan, terkait gugusan pulau tak berpenghuni yang disebut Senkaku dalam bahasa Jepang dan Diaoyu dalam bahasa China. Beijing mengklaim pulau-pulau itu berada di wilayah perairannya.
Jepang dan Taiwan juga mengklaim kedaulatan atas kawasan yang diyakini kaya akan minyak bumi dan gas.
Kapal patroli Haijan 50 yang berbobot 3.000 ton bertolak pada Selasa (13/11/2011), Global Times mengutip kepala badan penegakan hukum laut cabang Laut China Timur.
Kapal itu akan mengunjungi Rixiang Rock, Suyan Rock, dan ladang minyak dan gas lepas pantai Chunxiao dan Pinghu, juga zona kerja sama pembangunan China-Jepang, kata Liu Zhendong seperti dikutip Global Times.
Kapal buatan China itu dilengkapi dengan "teknologi kelautan tercanggih dan mampu menampung helikopter Z9A China," laporan itu menyebut.
Haijan 50 akan berpatroli bersama Haijan 66, kapal berbobot 1.350 ton yang mulai bertugas pada Maret lalu.
Sengketa Laut China Timur dan Laut China Selatan meningkat beberapa waktu terakhir, dengan Presiden China Hu Jintao mendesak angkatan lautnya untuk mempersiapkan pertempuran dan kampanye Amerika Serikat untuk menegaskan kekuatannya di Pasifik.
Sejumlah negara Asia saling mengklaim kepemilikan atas bagian-bagian Laut China Selatan yang diyakini menyimpan cadangan minyak dan gas. Namun, China mengklaim seluruh wilayah tersebut.
Secara terpisah, China dan Korea Selatan terlibat dalam sengketa Laut Kuning. Kasus terakhirnya adalah penjaga pantai Korsel tewas ditusuk seorang nelayan China pada pekan lalu. [Miao Miao / Beijing / China / Tionghoanews]