INTERNASIONAL | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Kamis, 10 Januari 2013

KAYU TERMAHAL DI HAINAM CHINA

Huanghuali (Dalbergia Odorifera), adalah tumbuhan kayu yang tumbuh sepanjang tahun l dari Provinsi Hainan, RRT. Di dalam kitab pengobatan Tiongkok kuno, Ben Cao Wang Mu, kayu ini disebut Jiang Xiang. Serbuk kayu ini jika direndam air dan diminum, dapat menurunkan tekanan dan lemak darah. Kayunya sangat keras, memiliki garis corak yang indah, dan merupakan bahan kelas atas untuk membuat perabot berkayu keras yang antik.

Meskipun Dalbergia mudah hidup, namun ia sangat sulit menjadi besar. Dibutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan tahun bagi Dalbergia untuk menjadi pohon besar, sehingga sejak abad ke-17 pohon jenis Dalbergia ini telah terancam punah.

Di Tiongkok, Dalbergia disejajarkan dengan kayu Sonokeling (Rosewood), Millettia Laurentii (Wenge) dan kayu Ulin (kayu besi), sebagai 4 kayu ternama di zaman Tiongkok kuno. Catatan paling awal telah ada mulai Dinasti Tang, yang kemudian banyak dipergunakan oleh keluarga kerajaan dan rakyat biasa. Bagian tengah kayu Dalbergia berwarna coklat kemerahan atau ungu kecoklatan, yang lama kelamaan akan menjadi warna merah pekat, seringkali juga terdapat garis corak berwarna coklat tua. Permukaannya berkilau dan menyebarkan aroma harum. Garis coraknya bersilangan dan terbentuk dengan alami sehingga indah dipandang.

Perabotan yang dibuat dari kayu Dalbergia sangat sederhana dan rapi, namun terlihat sangat mewah dengan tampilan warna yang sangat elegan, menimbulkan kesan anggun dan terhormat, serta tahan lama dipakai dan tidak rusak termakan usia. Perabotan dari kayu Dalbergia juga dapat menyebarkan aroma harum untuk jangka waktu cukup lama, sehingga dipercaya memiliki efek aroma terapi dan menolak bala' (kesialan).

Karena Dalbergia sangat diminati, maka terjadilah pembalakan berlebihan, yang membuatnya sudah terancam punah sejak zaman Dinasti Ming (1368-1644). Pohon Dalbergia dapat tumbuh hingga 20 meter, dengan diameter 0,8 meter. Dalbergia ini merupakan salah satu dari 34 jenis 8 spesies dan 5 famili rosewood berdasarkan standar internasional. Karena banyak kegunaannya, sehingga harga kayu ini sangat mahal, dan merupakan salah satu jenis pohon yang sangat berharga yang tersebar di dataran rendah yang berbukit maupun datar.

Saat ini sudah tidak ada lagi habitat asli pohon Dalbergia di Pulau Hainan. Karena garis coraknya yang indah, karakter kayunya yang berkilau dan kuat, teksturnya yang halus, serta memiliki nilai medis tinggi karena dapat menurunkan tensi darah dan mengobati penyakit koroner, apalagi karena membutuhkan waktu yang lama untuk tumbuh serta sumber daya yang terbatas, maka Dalbergia pun dinobatkan sebagai "panda di dunia tumbuhan", juga dijuluki sebagai "emas dunia tumbuhan".

Paa awal 80-an kayu ini hanya dihargai puluhan sen saja untuk 6 kati (600 gram) untuk dirajang halus dan dijadikan obat. Namun kini, bahan kayu berkualitas wahid ini sudah mencapai harga 25 juta RMB (38,3 miliar rupiah) per ton.

Dikhawatirkan Menjadi Pemusnah Bahan Alami

Karena tergiur nilai ekonomi yang tinggi, pembudidayaan Dalbergia di Hainan pun merebak luas, dan sedang menjadi bahan kayu buatan manusia. Jika hanya dinilai dari harganya, Dalbergia di Hainan jelas jauh lebih mahal daripada pohon eukaliptus atau pohon karet yang juga merupakan hasil budidaya manusia. Sejak awal tahun 80-an, Dalbergia yang tumbuh liar sangat sulit ditemui, dan satu dekade lalu bahkan hampir tidak ada. Oleh karena itu pohon Dalbergia yang menghilang di alam liar justru digantikan dengan bermunculannya pohon Dalbergia yang merupakan hasil budidaya manusia yang banyak ditanami di pekarangan belakang masyarakat Pulau Hainan.

Pada awal tahun ini, Dinas Kehutanan Kabupaten Baisha baru saja menanam 600 ribu pohon Dalbergia di seluruh wilayah kabupaten tersebut. Di Kecamatan Jianfengling ada "Pusat Riset Tumbuhan Tropis", dimana para staf penelitinya melakukan budidaya Dalbergia ketika sedang senggang.

Menurut pemahaman ahli botani, untuk tumbuh besar, Dalbergia di Pulau Hainan membutuhkan waktu antara 500-1.000 tahun, inilah yang menyebabkan harganya yang melambung. Namun menurut pengetahuan teknologi saat ini, waktu selama itu mungkin adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk tumbuh hingga benar-benar besar dan kokoh, jika hanya tumbuh sampai ke tahap "bisa digunakan", mungkin tidak diperlukan waktu selama itu asalkan setiap hari di masa pertumbuhannya diairi dan dipupuk secara teratur serta dilakukan pengendalian hama. Namun tidak ada yang tahu persis, berapa lama waktu yang dibutuhkan dengan cara seperti itu.

Meskipun pohon Dalbergia di Hainan butuh waktu ratusan tahun untuk tumbuh besar, namun setidaknya dalam satu generasi masih bisa memanfaatkan pohon Dalbergia ini. Dengan kata lain, jika seorang anak berusia 10 tahun menanam sebuah pohon Dalbergia, maka saat pensiun nanti ia masih memiliki harapan untuk menikmatinya. Karena adanya harapan seperti inilah, hampir semua orang yang memiliki lahan menanam pohon ini tanpa berpikir panjang lagi.

Pohon Dalbergia di Hainan akan berbunga dan berbuah saat berumur 5 tahun, biasanya bunga akan mekar pada Maret dan menjadi buah pada Juni, dan buah itu dapat dijadikan bibit untuk ditanam kembali. Umumnya sebatang pohon Dalbergia dapat menghasilkan puluhan ribu buah yang berukuran sangat kecil, sehingga cukup dipetik dan dijemur hingga kering, lalu sudah bisa dijadikan sebagai bibit.

Namun pakar budidaya yang pertama kali membudidayakan Dalbergia di Hainan yakni He Yonglun berpendapat bahwa pada zaman Dinasti Qing (1644-1911), sebelum punah, pohon Dalbergia Hainan ini tersebar acak di hutan tropis pulau tersebut, sehingga harus dicari secara seksama di tengah hutan baru dapat ditemukan. Jika pohon ini dibudidayakan seperti pohon Kayu Putih atau karet, kalaupun dapat tumbuh besar, apakah mutunya masih tetap sebaik itu? Jika 20 tahun kemudian semua pohon-pohon Dalbergia yang ditanam di Hainan ini tumbuh besar, akankah nilainya masih sedemikian berharga? [Eleven Yang / Hong Kong]

***

Ingat ! Anda juga bebas mengirim artikel-artikel "berita, internasional, budaya, kehidupan, kesehatan, iptek & kisah" ke dalam blog ini melalui email: tionghoanews@yahoo.co.id

Mari kita bersama-sama dukung blog Tionghoanews.com dengan cara membagikan (share) ke dalam halaman facebook, twitter & google+ anda.

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA