INTERNASIONAL | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Kamis, 15 Desember 2011

POLISI MENUTUP JALAN MASUK KE DESA WUKAN, CHINA SELATAN

Pihak berwenang Cina menutup jalan masuk ke sebuah desa di Provinsi Guangdong, Cina selatan, tempat berlangsungnya unjuk rasa selama beberapa waktu belakangan.

Unjuk rasa tersebut semakin marak setelah seorang warga desa mati di kantor polisi.

Mereka menentang pengambialihan lahan pertanian oleh para pejabat setempat tanpa ganti rugi yang layak.

Penduduk Wukan mengatakan penutupan jalan menyebabkan terhambatnya pasokan pangan.

Gambar-gambar di internet menunjukkan ribuan warga ikut dalam unjuk rasa sambil membawa sejumlah spanduk.

Seorang wartawan Inggris yang menyaksikan unjuk rasa mengatakan para warga mengejar polisi dan pejabat pemerintah setempat.

Mereka mendesak agar pemerintah pusat di Beijing campur tangan dalam masalah ini.

* Memicu kemarahan

Unjuk rasa di Wukan berawal pada bulan September dan hanya diikuti oleh beberapa ratus orang.

Dalam aksi tersebut, para pengunjuk rasa menghancurkan tembok yang didirikan sebagai pembatas tanah yang akan digunakan untuk proyek pembangunan. Beberapa pengunjuk rasa juga merusak kantor pemerintah setempat.

Beberapa hari lalu unjuk rasa marak kembali setelah penangkapan Xue Jinbo, yang bertindak sebagai wakil pengunjuk rasa.

Polisi mengatakan Jinbo dan sekelompok warga lain ditangkap sehubungan dengan peristiwa kekerasan pada bulan September.

Namun pria itu tewas di tahanan polisi yang memicu kemarahan para pengunjuk rasa.

Warga menuduh polisi menyiksa Jinbo selama berada di dalam tahanan, walau media resmi pemerintah Cina menyebutkan dia tewas karena gagal jantung. Disebutkan pula bahwa tidak ada tanda-tanda penyiksaan di tubuhnya.

Kini warga meminta agar jenazah Jinbo dikembalikan kepada keluarganya yang tidak dilakukan pemerintah setempat.

"Tidak ada undang-undang tertulis yang mengatakan jenazahnya tidak boleh dikembalikan kepada keluarga," tegas seorang warga.

Dia juga menegaskan bahwa unjuk rasa tidak akan berhenti. [Jeni Wang / Semarang / Tionghoanews]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA