Menurut Karl-Thomas Neumann, CEO VW China, saat konvensi bisnis Uni Eropa-China di Beijing, Selasa (14/2), kedua pihak sepakat akan memproduksi sedikitnya 1.000 unit dan meningkat menjadi 100 ribu unit pada 2018.
Neumann mengatakan bahwa model-model kendaraan listrik VW yang tersedia sudah terlihat kusam dan skala ekonominya berkurang plus biaya penyediaan baterai yang tinggi. Dan ia melihat tantangan bisa diatasi. "Saya yakin kendaraan listrik akan meraih sukses di China, sebab saya pikir model kendaraan ini sangat dibutuhkan," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa VW, yang telah bekerja sama dengan SAIC Motor Corp dan FAW Group di China, akan meluncurkan mobil plug-in hybrid pertama di Negara Tirai Bambu tersebut pada 2015. Kedua perusahaan VW teresbut akan mengembangkan model EV-nya sendiri. Namun dari 100 ribu unit yang direncanakan pada 2018 itu, Neumann tidak menentukan untuk masing-masing atau menjadi target gabungan.
Pemerintahan China telah memprioritaskan industri tersebut, dimana dana 1,5 miliar dolar per tahun telah siap dialokasikan sebagai bagian dari rencana 10 tahun ke depan untuk menjadi salah satu produsen kendaraan ramah lingkungan terkemuka. Namun di balik itu, permintaan kendaraan listrik telah tertahan yang diakibatkan kurangnya model mobil yang ditawarkan, fasilitas pengisian terbatas, banderol yang tinggi dan masalah keamanan. [Miao Miao / Beijing]