INTERNASIONAL | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 23 April 2012

PARKIR RP 25.000 PER JAM BIKIN KAPOK WARGA HONGKONG

Suasana tampak lengang di area park The Peak Hongkong. Padahal hari tersebut adalah weekend. Namun meski tempat parkir lengang, ratusan orang berdesak-desakan di puncak The Peak untuk melihat Hongkong dari atas bukit.

"Yang ke sini pada naik bus umum atau trem," kata guide tour, Willy (54).

Hal ini disampaikain saat Willy menjadi pemandu rombongan wartawan dalam kunjungan XL ke Pabrik Huawei, Shenzen, China, Minggu (22/4/2012).

Wisawatan dimanjakan dengan sarana transportasi massal yang aman, nyaman dan tepat waktu. Setelah transportasi massal terpenuhi, pemerintah setempat mematok tarif parkir semahal-mahalnya supaya menghindari kemacetan.

"Lihat tuh, tarif mobil pribadi per jam $HK 25 (sekitar Rp 25 ribu). Siapa yang mau bawa mobil kalau tidak orang yang benar-benar kaya," ujar Willy terkekeh.

Ucapan pria yang pernah bekerja 10 tahun sebagai mekanik di Surabaya ini terbukti. Kendaraan yang terparkir semuanya mobil dengan 2 pintu seperti Porsche, Jaguar atau Roll Royce. Kalaupun ada yang 4 pintu, dipastikan sedan kelas premium.

"Enakan naik MRT, rata-rata $HK 5 (atau sekitar Rp 5 ribu) sudah bisa kemana-mana," ujar Willy membanggakan kotanya.

Meski sarana lalu lintas bawah tanah ekstra padat, tapi lalu lintas masih ditemui di beberapa titik perempatan. Selain menghubungkan tiitik keramaian di Hongkong, MRT juga menjadi stasiun kereta ke berbagai kota di China seperti Guang Zhou.

"Kalau di Jakarta tarif parkirnya berapa?," tanya Jimmy kepada rombongan wartawan yang dijawab dengan tertawa.

"Kota bawah tanah" Hongkong selain diisi dengan MRT juga dengan mal hingga pusat aktifitas lain. Umumnya tertanam di bumi hingga kedalaman 4 lantai. Adapun yang menjulang ke angkasa, selain perkantoran juga ratusan tower apartemen dari kelas bawah (rumah susun) hingga apartemen kelas premium.

Beda Hongkong, beda pula dengan Jakarta. Meski kota Jakarta lebih tua dari Hongkong, Ibkota Indonesia ini kini semrawut. Kelumpuhan lalu lintas tak tertolong lagi diberbagai ruas jalan. Apakah Gubernur Jakarta nanti bisa membenahi macet? [Meilinda Chen / Jakarta]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA