INTERNASIONAL | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Minggu, 19 Februari 2012

ERA 'CHINA YANG MURAH' TELAH BERAKHIR ?

Kondisi pabrik China tidak seperti dulu. Mesin industri sekarang teronggok tak terpakai, padahal dulu ratusan pekerja akan berdesakan dalam toko yang buruk, untuk bekerja keras demi upah minim.

Buruh migran China kini lebih cerdas dari sebelumnya, menuntut gaji yang lebih tinggi dan kondisi yang lebih baik. Mereka dipersenjatai undang-undang ketenagakerjaan pemerintah.

Ben Schwall, konsultan asal Amerika yang telah mengalami gelombang booming ekonomi China, sekarang mengatakan air pasang sudah berubah. Ketika Ia pertama kali datang ke China, ada ratusan orang di luar gerbang pabrik mencoba untuk melamar kerja. Namun, situasi kini telah sangat berbeda.

"Kalau dulu mereka menanyakan, apakah ada pekerjaan untuk kenalannya, sekarang saya yang akan bertanya, Apakah mereka memiliki kenalan yang bisa membantu saya? "

Schwall sudah tinggal di China cukup lama. Selama dua dekade ia mencari titik temu antara kebutuhan perusahaan Barat yang haus akan produk dengan produsen China. Hal ini cukup membantu pembeli dan pemasok. Namun, sekaligus membuatnya dicap pengkhianat, karena warga Amerika merasa ia membantu China mencuri pekerjaan Amerika.

Protes inilah yang mewarnai pemilihan di AS. Sudah ada iklan televisi anti-China yang membuat perusahaan swasta ketakutan. Namun, Schwall mengatakan China tidak mengambil pekerjaan ini. "Kalaupun pernah datang, pekerjaan itu kini telah pergi. Pertanyaannya adalah kemana perginya?" katanya.

Ya, memang benar pekerjaan berdatangan di China, mengubah kota skala menengah menjadi kota booming. China menjadi pabrik dunia, berlari dengan pertumbuhan ekonomi sangat tinggi.

Tapi Schwall mengatakan itu adalah era dulu. "Cheap China" kini sudah selesai. Semua sudah mengalami kenaikan biaya. Sifat pekerjaan di China berubah, dari pekerjaan pabrik tua kotor ke industri teknologi tinggi yang bersih.

Yang Chunhong adalah salah satu saksi mata perubahan ini. Ia pernah menjadi pekerja di pabrik. Sekarang dia adalah bos namun tidak bisa menemukan staf yang cukup. "Pesanan terus datang, tapi siapa yang akan menyelesaikannya?"

Ia mengaku, kurangnya pekerja akan berdampak pada bisnisnya. "Kami menolak banyak pesanan dari klien kami karena tidak memiliki pekerja cukup untuk membuat produk tersebut. Ini jelas memiliki dampak besar," katanya.

Sementara para bos mungkin berjuang dalam bisnisnya, setidaknya buruh migran China menuai hasil.

Hu Yalan, 23, datang ke Guangdong di China selatan dari rumahnya dua tahun lalu. Pekerjaan pertama dibayar RMB1700 nya sebulan, sekitar US$ 300. Sekarang ia ingin dua kali lipat dan mencari di bursa kerja untuk perbaikan hidup.

"Saya pikir ini untuk meningkatkan kemampuan saya," katanya. "Ada pabrik-pabrik besar menawarkan gaji baik dan pelatihan kerja," katanya.

China mengikuti jalan yang dibuka Amerika Serikat satu generasi yang lalu, terutama dalam hal transisi. Industri lama akan tutup, karena memasuki era baru dengan bayaran yang lebih tinggi, memakai kerja pintar.

Ironisnya, Presiden Obama memimpin pembuatan kembali pabrik di Amerika Serikat, untuk menjawab tingginya pengangguran Amerika. Namun, orang yang mengenal China seperti Ben Schwall mengatakan, lupakan saja.

"Kenyataannya adalah pekerjaan seperti ini tidak akan kembali ke AS. Mungkin tidak menyenangkan, Anda mungkin mengatakan saya anti Amerika, tetapi itu realitasnya," katanya. [Louis Koh / Beijing]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA