Para nelayan itu mencari ikan di tiga kapal terpisah pada 8 Mei lalu, ketika sekelompok lelaki bersenjata menaiki kapal-kapal itu dan mengambil alih secara paksa. Nelayan-nelayan itu kemudian dikurung, kata pemilik kapal yang memiliki nama keluarga Sun.
"Pada 9 Mei, salah seorang pemilik kapal menggunakan telepon yang diberikan orang-orang Korut itu untuk menelepon kami. Dia bilang para penculik meminta tebusan empat ratus ribu yuan untuk setiap kapal," kata Sun seperti dikutip AFP.
Seperti para nelayan yang diculik itu, Sun berasal dari kota pelabuhan Donggang.
Media-media pemerintah China melaporkan, para nelayan itu tengah mencari ikan di lepas pantai timur laut China, perairan yang memisahkan China dengan Korea Utara, saat diculik.
Kementerian Luar Negeri China menyatakan, pihaknya "terus melakukan kontak dengan Korea Utara untuk melindungi hak-hak warga dan kepentingannya".
Menurut Sun, pemilik kapal lain yang juga berhasil menghubungi anak buahnya mengaku mendengar nelayan-nelayan itu dipukuli dan suara tangisan dan mereka tidak diberi makan selama berhari-hari.
"Jika para penculik tidak mendapatkan uang tebusan itu hari ini (Kamis), mereka akan menjual kapal-kapal yang nilai totalnya mencapai tiga juta yuan," kata Zhang, pemilik kapal yang lain. Menurut Zhang, para penculik belum mengeluarkan ancaman terkait nasib nelayan-nelayannya. [Miao Miao / Beijing]
* Sumber: Google Search Engine