Untunglah, kondisi pemuda bernama Li Boya ini berangsur stabil setelah dirawat di Rumah Sakit Qinhuangdao, Provinsi Hebei. Namun pemuda pemberani ini harus menjalani operasi untuk menyelamatkan kaki sebelah kanannya yang hancur. Sedangkan kaki kirinya mulai dari bawah lutut harus diamputasi dan diganti dengan kaki palsu.
Boya merupakan mahasiswa tahun kedua di Railway Police College di Zhengzhou, Provinsi Henan, China. Pada saat kejadian pada 9 Juli itu, pemuda berumur 20 tahun ini tengah praktik magang di Stasiun Kereta Changli, Qinhuangdao. Saat sebuah kereta baru tiba di stasiun, Boya melihat seorang pria melompat ke rel dan berniat menabrakkan diri ke kereta. Boya berusaha menyelamatkan pria tersebut dengan menariknya ke tepi rel. Namun nahas, kaki Boya justru terlindas kereta yang terus melaju.
"Dia membutuhkan waktu lama untuk memulihkan otot dan tulang-tulangnya," jelas dokter yang merawat Boya, Zhang Xu, seperti dilansir oleh Asia One, Rabu (18/7/2012).
Orangtua Boya khusus datang dari Pingdingshan untuk melihat kondisi putranya. Ibunda Boya, Yin Li pernah menanyakan kepada putranya, apakah dia menyesal atas tindakan yang sudah dilakukannya. Menurut sang ibunda, Boya akan tetap berusaha menyelamatkan orang lain dalam kondisi serupa.
Aksi berani Boya ini mendapat apresiasi dari otoritas China. Dia mendapat hadiah sebesat 200 ribu yuan sebagai apresiasi atas aksi heroiknya tersebut. Boya juga dijanjikan akan langsung mendapat pekerjaan tetap usai menyelesaikan kuliahnya. Tidak hanya pemerintah, publik juga memberikan simpati kepada pemuda ini. Banyak pihak yang menawarkan donasi kepadanya. Namun dengan rendah hati keluarga Boya menolak donasi tersebut.
Sementara si pria yang berusaha bunuh diri, diketahui bernama Liu Shichen (41), tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Kepala Liu sempat terbentur kereta yang melaju dan menyebabkan dia tidak sadarkan diri hingga saat ini. [Louis Koh / Beijing]