INTERNASIONAL | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 16 Maret 2013

MASIH ADA ANAK-ANAK CHINA YANG MENANTANG MAUT DEMI SEKOLAH

China memang disebut sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di dunia. Negeri Panda, nama lain China juga disebut sebagai salah satu kekuatan utama di dunia. Meski begitu, tak semua yang berkaitan dengan China adalah hal-hal yang berbau modern.

Di balik pembangunan infrastruktur besar-besaran, China juga masih menyelipkan sebuah paradoks. Tengok saja apa yang terjadi di kawasan Guizhou. Sebanyak 20 anak kecil harus berjalan melewati tebing yang menyeramkan hanya untuk bisa menempuh pendidikan.

Mereka adalah siswa SD di Banpo Sebanyak 20 anak kecil tersebut harus menempuh jalur maut yang oleh banyak media disebut sebagai Rock School. Rute yang ditempuh memang sangat menakutkan. Anak-anak kecil tersebut harus berjalan di atas tebing tinggi. Itu dilakukan setiap hari, ketika pergi dan pulang sekolah.

"Sebenarnya ada jalur yang bagus. Namun, kalau melewati jalan tersebut tentu membutuhkan waktu yang jauh lebih lama. Padahal rutenya sebenarnya jauh lebih aman," demikian tulis The Sun.

Rute nan seram yang menghubungkan desa Gengguan dan sekolah tersebut sebenarnya sudah dilalui sejak 40 tahun silam. Nah, karena para pelajar tersebut masih sangat kecil, sang kepala sekolah mau tak mau harus berkorban. Kepala sekolah Banpo Xu Liangfan harus membimbing para siswa itu saat berangkat ke sekolah.

Meski harus melewati perjuangan berat yang berkaitan dengan nyawa, namun semangat para siswa tersebut memang harus diacungi jempol. Sekolah tersebut bahkan bisa menghasilkan lulusan yang diterima di Nanjing University, salah satu universitas bergengsi di China.

"Mereka tidak ingin membolos. Siswa termuda masih berusia enam tahun dan harus berjalan dengan siswa lainnya setiap hari," demikian tulis People Daily. [Monalisa Li / Hong Kong]

***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA