INTERNASIONAL | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Rabu, 15 Mei 2013

MENAKJUBKAN ! OASIS BERUSIA 2.000 TAHUN DI TENGAH GURUN CHINA

Ada oasis kecil di tengah hamparan gurun pasir nan luas, terletak 6 km sebelah selatan Dunhuang, Provinsi Gansu, China.

Diperkirakan berusia 2.000 tahun, oase itu memiliki danau berbentuk bulan sabit yang dinamai Yueyaquan, sejumlah bangunan tua dari masa Dinasti Han, dan hijau pepohonan yang menyejukkan mata di tengah gersangnya pasir.

Seperti dimuat News.com.au, Selasa (14/5/2013), oasis kecil itu di masa lalu menjadi bagian dari rute perdagangan Jalur Sutra, sekaligus pusat perdagangan antara China dan Barat.

Seperti halnya situs kuno lainnya, danau yang ada di sana mulai menua, ditelan pasir, dan terhapus selamanya dalam sejarah. Nyaris kering kerontang!

Danau sepanjang 218 meter, berisi air tawar. Berdasarkan pengukuran tahun 1960, kedalaman danau adalah 4-5 meter, dengan maksimal kedalaman 7,5 meter.

Pada 40 tahun berikutnya danau itu menyempit, luasnya menjadi 5.500 meter persegi, dengan kedalaman rata-rata hanya 0,9 meter atau maksimal 1,3 meter.

Namun, berkat pariwisata dan intervensi pemerintah, Yueyaquan Crescent Lake tetap lestari dan jadi tujuan wisata.

Pada 2006 pemerintah lokal dibantu pemerintah pusat mengisi danau, dan mengembalikan kedalamannya. Danau dan gurun sekitarnya kini sangat populer di kalangan turis, menawarkan atraksi menunggang unta atau melaju di tengah gurun memakai jeep.

Sementara, wilayah Dunhuang memiliki iklim kering. Amat panas di musim panas dan bikin menggigil di musim dingin.

Hujan hanya terjadi dalam jumlah kecil dan cepat menguap, sehingga pemandangan di sana didominasi gurun.

Untuk mencegah pertumbuhan gurun yang makin tak terkendali, pemerintah telah berusaha untuk mengatasi dengan berbagai cara. Salah satunya menciptakan 'green wall' atau 'tembok hijau' -- berupa hutan untuk mencegat makin meluasnya hamparan pasir. [Zhang Li Li / Beijing]

***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA