Kementrian Luar Negeri Taiwan mengatakan insiden terjadi Kamis 9 Mei di perairan sekitar 315 km dari lepas pantai Taiwan Selatan.
Sebuah perahu nelayan ditembak oleh kapal yang menurut pihak Taiwan dimiliki oleh pemerintah Filipina dan menewaskan Hung Shih-cheng, yang berusia 65 tahun. Perahu itu dilaporkan membawa empat awak saat ditembak.
Menteri Luar Negeri Taiwan, David Lin, mendesak pemerintah Filipina untuk melaksanakan penyelidikan yang menyeluruh atas insiden, yang dikecamnya dengan keras.
Sementara Menlu Filipina, Albert del Rosario, mengatakan kepada kantor berita bahwa dia belum bisa mengukuhkan laporan dari pihak Taiwan dan akan memeriksanya.
Angkatan Laut Filipina sudah membantah keterlibatan dalam insiden dengan menegaskan tidak ada kapal mereka yang berada di wilayah tersebut.
"Angkatan Laut Filipina membantah keterlibatan di dalam insiden ketika seorang nelayan Taiwan dilaporkan ditembak serta terluka dan menyebabkan kematian," seperti tertulis dalam peryataannya.
Ketegangan Jepang dan Cina meningkat terkait kepemilikan Pulau Senkaku atau Diayou. Bagaimanapun pasukan penjaga pantai, yang merupakan unit yang terpisah dari AL Filipina, belum mengeluarkan tanggapan resmi.
Taiwan sudah mengerahkan pasukan penjaga pantainya untuk membantu para nelayan Taiwan itu di kawasan yang menurut kedua belah pihak berada dalam zona ekonomi eksklusif sejauh 200 mil.
Di masa lalu, pihak berwenang Filipina sudah beberapa kali menangkap nelayan Taiwan di wilayah perairan yang masih menjadi sengketa namun tidak pernah ada insiden penembakan sebelumnya, seperti dilaporkan wartawan BBC, Cindy Sui, dari Taipei.
Wilayah perairan di Laut China Selatan yang menjadi lokasi insiden selama bertahun-tahun ini menjadi sengketa dari beberapa negara, seperti China, Taiwan, Filipina, Malaysia, Vietnam dan Brunei.
Beberapa waktu belakangan, ketegangan tampak meningkat terkait kawasan tersebut setelah China mengambil langkah yang asertif.
Pekan ketiga April, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, memperingatkan China agar tidak mendarat di kepulauan yang diperebutkan kedua negara.
Jepang menyebut kepulauan itu sebagai Senkaku sedang China memberi nama Diaoyu. Tahun lalu, Filipina dan China terlibat ketegangan selama beberapa pekan sampai mengerahkan kapal masing-masing di kawasan laut dangkal Scarborough. [Louis Koh / Beijing]
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id