Perdana Menteri Yoshihiko Noda bertemu dengan Presiden China Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao di Beijing. Kedua negara itu mengonfirmasi bahwa mereka akan bekerja sama pada hubungan yang strategis.
Seperti diwartakan situs NHK, Selasa (3/1), Jepang akan mempromosikan kunjungan resminya serta pertukaran budaya dari sekitar 5.000 orang kaum muda dari kedua negara. Selain itu, Jepang juga ingin memulai negosiasi sesegera mungkin mengenai masalah perdagangan bebas dengan China dan Korea Selatan. Serta menyatakan akan tetap berhubungan dekat dengan para pemimpin China, untuk tetap mempertahankan stabilitas di Semenanjung Korea setelah kematian Kim Jong Il.
Tetapi Jepang dan China memiliki beberapa masalah yang belum terselesaikan. Termasuk pengembangan gas alam di Laut China Timur. Sementara, pihak China belum terlihat akan melanjutkan pembicaraan tentang masalah tersebut. China secara sepihak menangguhkan pembicaraan tersebut, setelah terjadi perselisihan pada 2010 tentang sengketa perahu nelayan China dengan kapal patroli Jepang, yang berlayar di dekat Kepulauan Senkaku.
Ada juga kekhawatiran bahwa China mungkin mencoba untuk mengeksploitasi sejarah anti-Jepang dalam upaya untuk meningkatkan dukungan publik sebelum pemilu yang dijadwalkan pada akhir tahun ini.
Jepang memulai normalisasi hubungan dengan China pada 1972, pada pertemuan di Beijing antara Perdana Menteri Jepang saat itu, Kakuei Tanaka, dan Perdana Menteri China Zhou Enlai. [Priscillia Kang / Jakarta]