Pada 1 Januari, protes digelar oleh ribuan warga di Kota Anyang Provinsi Henan. Menurut Yahoo News, protes menentang penutupan tiba-tiba beberapa Investasi & Korporasi Garansi. Penutupan menyebabkan satu dari lima keluarga di daerah tersebut kehilangan investasi mereka, memicu kecurigaan kolusi antara perusahaan dan pemerintah.
Pada 4 Januari, sepuluh ribu pekerja dari Grup Perusahaan Besi dan Baja Panzhihua di Chengdu berbaris untuk menuntut kenaikan upah, menurut Apple Daily. Pihak berwenang mengerahkan 1.000 polisi untuk menekan pengunjuk rasa.
Pada 7 Januari, para pekerja dari Perusahaan Minuman dan Industri Qianlong Co, Ltd Kota Chengde melakukan banding. Menurut harian Oriental, ratusan pekerja dari perusahaan Provinsi Hebei, yang baru saja diakuisisi oleh Grup Levono, membawa spanduk dan berjalan ke kantor kecamatan untuk menyerukan kondisi yang lebih baik, mereka mengklaim bahwa majikan mereka gagal untuk membayar lembur atau bonus akhir tahun. Radio Free Asia menyediakan video langsung dari insiden tersebut.
Pada 9 Januari, lebih dari 500 pekerja dari Pabrik Karet Qingdao Yellow Sea mogok. Menurut Suara Jaringan Radio Sound of Hope mereka memprotes penundaan pembayaran jaminan sosial dan uang perumahan.
Pada 10 Januari, hampir seribu pekerja sanitasi dari Kabupaten Shenzhen Luohu mogok.
Keesokan harinya, pada 11 Januari, lebih dari 1.000 pekerja dari sebuah pabrik mainan milik Hong Kong di Dongguan meminta kenaikan upah dan menuntut perusahaan harus membayar tiga bulan upah yang belum di bayar.
Tiga ribu Muslim di Jinjiang, Provinsi Fujian, memprotes penyitaan tanah pada 12 Januari, menurut Radio Free Asia. Mereka rupanya terinspirasi oleh keberhasilan desa di Wukan. Pihak berwenang China mengirim lebih dari 1.000 polisi anti huru hara untuk menekan kerumunan. Lebih dari selusin penduduk desa ditangkap atau terluka, menurut laporan.
Dua ribu pekerja Automobile Changhe, dari Chang'an Group mogok pada 13 Januari, menurut vidoes yang di upload ke Youtube. Sejumlah besar polisi bersenjata dikirim untuk menekan para demonstran.
Pada 14 Januari, 4.000 pekerja dari Sanyo di Shenzhen memprotes kurangnya kompensasi, mereka mogok dan memblokir jalan.
Delapan ribu pekerja dari Perusahaan milik Jepang Fonda di Nanning, Provinsi Guangxi mogok pada 16 Januari. Menurut Radio Free Asia, seorang pekerja mengatakan pada Weibo, atau microblog bahwa pemerintah setempat mengirim 1.000 polisi untuk menekan pengunjuk rasa.
Ribuan pekerja dari Xuzhou Meritor Axle Co. Ltd di Jiangsu melanjutkan mogok pada 17 Januari. RFA melaporkan bahwa para pekerja meminta kenaikan upah, tetapi ditolak oleh bos mereka. [Miao Miao / Beijing]