INTERNASIONAL | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Sabtu, 19 Mei 2012

SENGKETA PEMAKAMAN PRIA TIONGHOA MALAYSIA

Upacara pemakaman seorang pria di Malaysia menjadi perdebatan panjang antara dua keluarga. Sebabnya, pria keturunan China ini dianggap telah menjadi mualaf dan harus dimakamkan secara Islam. Namun ada pihak keluarganya yang lain bersikeras bahwa pria tersebut masih menganut agama Buddha.

Seperti dilansir oleh AsiaOne, Sabtu (19/5/2012), pria bernama Khoo Boo Soo ini diyakini telah menjadi mualaf ketika menikahi seorang wanita Indonesia di Medan, Sumatera Utara, pada 3 tahun lalu. Pihak keluarga dari sang istri pun meminta agar Khoo dimakamkan menurut tata cara Islam.

Khoo meninggal dunia dalam usia 55 tahun pada Senin (14/5) lalu. Khoo yang memiliki perusahaan percetakan di Malaysia, ini meninggal di rumah sakit akibat mengalami sesak napas usai bermain mahjong.

Namun, perdebatan muncul dari pihak keluarga Khoo yang ada di Malaysia. Mereka tidak percaya bahwa Khoo telah menikah lagi dengan seorang wanita Indonesia. Menurut mereka, Khoo telah mempunyai seorang istri dan anak laki-laki berusia 25 tahun di Malaysia.

Pihak keluarga Khoo meminta agar upacara pemakaman Khoo dilakukan menurut tata cara agama Buddha. Mereka berniat untuk mengkremasi jasad Khoo, pada hari ini, di tempat krematorium di Batu Gantung.

"Kami tidak pernah mendengar kalau dia menjadi mualaf atau menikahi seorang wanita Indonesia. Boo Soo memiliki seorang istri dan anak laki-laki berusia 25 tahun di sini," tegas adik perempuan Khoo, Lily Khoo (50).

"Identitasnya dalam MyKad masih bertuliskan nama China-nya. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dia telah menjadi seorang Muslim," imbuhnya.

Terhadap hal tersebut, paman dari istri Khoo dari Indonesia, Rustam Mozasa (70), mendatangi rumah duka di Farlim untuk mengambil jasad Khoo. Dia bahkan membawa surat nikah Khoo dengan keponakannya sebagai bukti. Namun, pihak keluarga Khoo menolak untuk menyerahkan jasadnya.

Merasa tidak terima, Rustam lantas melapor ke polisi setempat. Rustam juga mendatangi Departemen Agama di Penang, Malaysia untuk melaporkan hal ini. Dijadwalkan, kedua pihak keluarga akan dipertemukan hari ini oleh pihak Departemen Agama untuk menyelesaikan sengketa ini. [David Ong / Kualalumpur]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA