Menurut pemberitaan BBC, ledakan itu terjadi saat anggota polisi China, melakukan penggrebekan di sekolah tersebut yang terletak di kota Hotan.
Penggerebekan itu dilakukan, setelah polisi mendapat informasi, terjadi sebuah penyekapan anak sekolah di pusat pendidikan Al Quran di kota itu.
Lokasi penyekapan anak-anak itu berada di lantai lima sebuah bangunan permukiman penduduk.
"Saat polisi tiba di lokasi, tersangka penyekap menyalakan sebuah bom rakitan yang memancarkan api," kata Kepala Kantor Informasi Regional, Hou Hanming.
Menurut Kongres Uighur Dunia, yang berpusat di Jerman, polisi menggunakan gas air mata dalam penyergapan itu, dan mengakibatkan banyak yang terluka.
"Pemerintah menggunakan gas air mata yang mencederai kedua pihak," ujar Juru Bicara Kongres Uighur Dunia, Dilxar Raxit.
Pemerintah China menyatakan, polisi berhasil menyelamatkan 54 anak-anak dari sekapan penyandera. Sementara yang terluka diklaim hanya mengalami luka bakar ringan. [Miao Miao / Beijing]