Lalu lintas memang sudah kembali lancar dan pihak berwenang mengerahkan ratusan aparat polisi tambahan. Sejumlah polisi antara lain berjaga-jaga sambil berteduh bawah pohon-pohon di luar gedung pemerintah namun sekelompok pekerja migran terlihat masih berkumpul di kaki lima di seberang jalan. Beberapa toko menggunakan papan pelindung untuk jendelanya dan masih memilih tutup.
Bentrokan antara para pekerja migran dan polisi yang marak dalam dua insiden selama sepekan menyebabkan sedikitnya 30 orang cedera. Pusat Informasi Hak Asasi dan Demokrasi yang bermarkas di Hong Kong menyebutkan dua mobil polisi dirusak dalam bentrokan.
Laporan-laporan menyebutkan pemicu bentrokan adalah perkelahian antara pekerja migran yang berusia 15 tahun dengan seorang pelajar setempat. Para pekerja migran kemudian mendengar kabar bahwa polisi memperlakukan secara buruk pekerja migran itu.
Shaxi yang terletak di Provinsi Guangdon -dekat dengan perbatasan Hong Kong- merupakan salah satu kawasan industri yang penting dalam menunjang ekspor China. Sebagian besar industri di China mengandalkan tenaga kerja yang murah, yang belakangan semakin gelisah karena upah rendah, menghadapi korupsi para pejabat pemerintah, dan tidak memilili hak-hak sosial.
Angka yang dikeluarkan lembaga-lembaga yang didukung pemerintah menunjukkan sekitar 90.000 kerusuhan sosial berlangsung sepanjang tahun 2010 namun diperkirakan masih banyak unjuk rasa yang tidak tercatat. Jumlah itu meningkat pesat dibandingkan pada tahun 1993 dengan 8.700 kerusuhan.
Pemerintah pusat Beijing sudah menyadari keresahan sosial dari para pekerja migran dan memberikan anggaran lebih besar untuk keamanan dalam negeri. [Louis Koh / Beijing]