Juru bicara pemerintah Korea Selatan mengatakan pihaknya mendukung keinginan Kim Young-hwan agar kasus dugaan penyiksaan dirinya diselidiki oleh PBB.
Ia juga mengatakan pemerintah Korea Selatan bersedia mewawancarai ratusan warga Korea Selatan lain yang ditahan di China untuk mengetahui apakah mereka disiksa.
Kim Young-hwan ditangkap 29 Maret lalu di China karena dianggap mengancam keamanan nasional. Ia dideportasi pada 20 Juli.
Dalam wawancara dengan surat kabar Chosun Ilbo, Kim Young-hwan mengatakan dirinya sempat disetrum pada bagian dada dan punggung kemudian dipukuli, dan tidak dibolehkan tidur selama beberapa hari oleh aparat keamanan China.
* Bertemu Kim Il-sung
Kim Young-hwan pernah memimpin partai kiri bawah tanah dan bertemu pemimpin Korea Utara, Kim Il-sung di Pyongyang, pada 1991.
Namun ia kemudian menjadi salah satu pengecam rezim Korea Utara yang paling keras.
Ia sekarang bekerja untuk organisasi hak asasi manusia di Seoul.
Korea Utara menggambarkan Kim Young-hwan sebagai pengkhianat dan mengancam akan menghukum dirinya.
Pyongyang menuduh Kim Young-hwan dan aktivis-aktivis lain bekerja sama dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan tindak terorisme di Korea Utara. [Miao Miao / Beijing]