Seperti dilansir kantor berita Xinhua, Sabtu (22/9/2012), penyerangan terjadi di sebuah sekolah di Kabupaten Pingnan, wilayah otonomi Guangxi.
Penangkapan dilakukan tidak lama dari insiden tersebut. Polisi berhasil menangkap seorang pria bermarga Wu. Pelaku diketahui mengalami sakit jiwa.
Serangan kekerasan terhadap anak-anak terjadi beberapa tahun ke belakang, termasuk rentetan lima insiden yang terjadi 2010 lalu, yang menewaskan 15 anak dan dan dua orang dewasa. 80 orang luka dalam insiden berdarah itu.
Dari rentetan insiden yang terjadi, pemerintah meningkatkan keamanan di sekitar sekolah. Selain itu, berbagai aksi penyerangan itu mamaksa pemerintah China untuk meneliti akar persoalan yang mendorong aksi kekerasan tersebut.
Hasil penelitian menyebutkan, serangkaian aksi kekerasan yang berujung korban jiwa disebabkan faktor ekonomi bangsa, dimana China mengalami kemajuan yang cukup pesat dan membuat kesenjangan antara kaya dan miskin.
Dalam beberapa bulan terakhir tahun ini, China sukses menekan angka kejahatan, sedangkan di Indonesia dari hari ke hari angka kejahatan semakin meningkat yang membuat prihatin masyarakat. [Leslie Cheung / Jakarta]
EMAIL KAMI
Anda juga bisa mengirim berita Tionghoa atau artikel lain untuk tampil dalam situs ini, dengan cara kirim ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id
MENU LINKS
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com