Menurut media Jepang, Jiji Press seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (28/9/2012), sebuah amplop berisi peluru tiba di Kedutaan China pada Kamis, 27 September pagi waktu setempat.
Juru bicara di Kantor PM Jepang tak bersedia memberikan banyak komentar mengenai kejadian tersebut. Hanya dikatakannya, PM Noda pastinya tidak mengirimkan peluru tersebut.
Mengingat nama pengirim yang tertera di amplop tersebut adalah "Yoshihiko Noda", pihak Kedutaan China menyerahkan amplop tersebut kepada polisi. Selain peluru, tak ada surat dalam amplop tersebut.
"Benar bahwa sebuah amplop berisi benda seperti peluru telah dikirimkan ke kedutaan," kata juru bicara kepolisian. "Kepolisian tengah menyelidiki apakah itu peluru asli," imbuhnya.
Ketegangan antara China dan Jepang kian memanas sejak Gubernur Tokyo menyatakan dirinya ingin membeli dan mengembangkan Kepulauan Senkaku di wilayah Laut China Timur. Pemerintah Beijing mengklaim kepulauan tersebut miliknya dan menamainya Diaoyu.
Ketegangan meruncing ketika pemerintah Jepang menasionalisasi kepulauan tersebut. Langkah tersebut menurut pemerintah Jepang semata-mata bersifat administratif. Namun bagi pemerintah China, langkah tersebut dianggap sebagai provokasi. [Miao Miao / Beijing]
PESAN KHUSUS
Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id
MENU LINKS
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com