Kondisi ini menyebabkan masyarakat pemilik uang berlebih mulai mencari produk investasi yang diyakini bisa memberikan untung besar.
Tak jarang, para pemodal ini menyasar aset-aset yang dinilai menarik dan tak jarang dianggap aneh. Baru-baru ini, para investor bahkan mulai khawatir akan munculnya gelembung kacang kenari atau walnut bubble.
Dikutip dari laman businessinsider, berikut adalah produk investasi aneh yang mulai merasuki para pemodal China:
1. Kacang Kenari
(Harga: US$. 10 ribu) Sebelum terjadinya revolusi budaya, kacang kenari dikenal sebagai makanan khusus para raja dan kalangan orang kaya. Baru-baru ini, makanan khas ini kembali menjadi incaran para pencari untung.
Pada 10 tahun lalu, harga kacang kenari hanya berkisar 350 yuan atau US$. 56. Kini, harganya telah meroket menjadi US$. 10 ribu. Bahkan, untuk kacang kenari dengan pahatan tertentu atau berusia lebih tua, harganya bisa menjadi sangat mahal.
Sejumlah pihak percaya, pemerintah China tampaknya akan mendiamkan gejala gelembung kacang kenari. Mereka yakin jenis makanan ini takkan berdampak politis tak seperti makanan lainnya.
2. Merpati Balap
(Harga: US$. 324-648 ribu) Kalangan orang kaya China telah banyak menghabiskan uang, bahkan hingga US$. 324 ribu untuk seekor merpati balap. Bahkan, harganya bisa melonjak hingga US$. 648 ribu per ekor. Kalangan penghobi Merpati menuding lonjakan harga ini akibat ulah para spekulan.
Untuk mengoleksi merpati balap ini, para pemilik bahkan rela mengejar jenis merpati dari luar negeri. Merpati keturunan Belgia dianggap merupakan yang terbaik.
3. Batu Giok
(Harga: lebih dari US$. 100 ribu) Pada 2010, harga satu ons batu giok di China ditaksir bisa mencapai US$. 3.000. Harga itu melonjak 10 kali lipat dibandingkan pada 2000 lalu dan lebih mahal dibandingkan emas. Giok berbentuk gelang dan figur biasanya dengan mudah bisa dihargai hingga ratusan bahkan ribuan dolar AS.
Namun, harga batu giok dalam beberapa waktu terakhir mulai mengalami pelemahan seiring munculnya kekhawatiran gelembung giok akan pecah.
4. Anggur
(Harga: lebih dari US$. 100 ribu) China saat ini mulai menjadi negara pasar ekspor anggur jenis Bordeaux terbesar dunia. Padahal, konsumsi anggur per kapita masyarakat China termasuk rendah. Kendati demikian, kalangan orang kaya China mulai banyak yang menginvestasikan uangnya dalam bentuk anggur dan kebun anggur.
Dalam lelang yang digelar Southeby's, orang-orang China telah banyak mengeluarkan uang antara ratusan hingga ribuan dolar AS hanya untuk membeli sebuah anggur. Bahkan, pihak bank mulai menawarkan pinjaman bagi orang China yang berencana menginvestasikan uangnya dalam produk anggur. [Carry Cheng / Jakarta / Bersambung]
PESAN DARI ADMIN
Mari kita dukung kiriman artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan ke dalam halaman facebook, twitter & googleplus Anda, serta pastikan Anda juga bisa mengirim artikel berita kegiatan / kejadian tentang Tionghoa di kota tempat tinggal Anda atau artikel bermanfaat lainnya ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id