134 pemenang Hadiah Nobel menandantangani sebuah surat terbuka kepada pemimpin China yang baru ditunjuk, Xi Jinping, menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat Liu dan isterinya.
Dikemukakan, tidak ada pemerintah yang "dapat mengekang kebebasan berpikir dan berserikat tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap inovasi manusia yang begitu penting".
Mereka berharap, pimpinan politik yang baru di China akan "mengambil langkah-langkah konkrit menuju penerapan hak-hak fundamental semua rakyat China".
"Suatu langkah pertama yang penting adalah pembebasan segera dan tanpa syarat Dr Liu Xiaobo dan isterinya Liu Xia," tulis mereka.
Surat itu ditandatangani antara lain oleh Mario Vargas Llosa (Pemenang Nobel 2010 untuk Kesusasteraan), Jose Ramos Horta (Pemenang Nobel Perdamaian 1996) dan Kenneth Arrow (Pemenang Nobel Ekonomi 1972).
Prakarsa internasional untuk membebaskan Liu itu dipimpin oleh Uskup Afrika Selatan, Desmond Tutu (Pemenang Nobel Perdamaian 1984) dan Richard Roberts (Pemenang Nobel Fisiologi atau Kedokteran 1993) dengan dukungan Freedom Now, sebuah organisasi non-profit yang berbasis di Amerika Serikat yang mendukung tahanan politik di seluruh dunia.
Liu divonis 11 tahun penjara di tahun 2009 karena ikut menyusun suatu manifesto demokrasi di China.
Istrinya dikenai tahanan rumah di Beijing untuk mencegahnya berbicara tentang kasus suaminya. [Louis Koh / Beijing] Sumber: Australianews