Dilansir Spacedaily, Jumat (28/12/2012), temuan ini berdasarkan data yang diperoleh melalui pengamatan gelombang air laut di Bumi. Para ilmuwan telah mencoba untuk mengukur kecepatan gravitasi selama bertahun-tahun melalui eksperimen dan pengamatan, namun hanya sedikit yang menemukan metode yang valid.
Peneliti melakukan enam observasi gerhana matahari total dan tahunan. Selain itu, melibatkan penelitian terkait gelombang air laut.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Tang Keyun dengan Institute of Geology and Geophysics menemukan bahwa rumus gelombang Newton Bumi termasuk faktor yang berhubungan dengan penyebaran gravitasi. Gelombang Bumi mengacu pada perubahan kecil di permukaan Bumi, yang disebabkan oleh gravitasi bulan dan matahari.
Berdasarkan data, tim peneliti bersama China Earthquake Administration dan University of the CAS, menemukan bahwa gaya gravitasi dilepaskan dari matahari. Kemudian, gaya gravitasi direkam pada stasiun tanah di Bumi.
Ilmuwan mengatakan, stasiun pengamatan yang terletak di dekat laut, menunjukkan pengaruh pasang surut air laut mungkin cukup kuat untuk mengganggu hasil penelitian. Akibatnya, tim melakukan pengamatan terpisah yang melibatkan gelombang air laut Bumi dari dua stasiun di Tibet serta Xinjiang.
Dengan menerapkan data baru untuk persamaan penyebaran gravitasi, tim peneliti menemukan bahwa kecepatan gravitasi sekira 0,93 hingga 1,05 kali lipat dari kecepatan cahaya. Hasil temuan ini memiliki tingkat kesalahan relatif sekira 5 persen.
Ini menunjukkan bahwa gravitasi berjalan di kecepatan cahaya. Temuan ini dipublikasikan online oleh ilmuwan Jerman dan grup penerbitan teknologi Springer. [Louis Koh / Beijing] Sumber: Spacedaily
