China adalah produsen madu terbesar. Selama beberapa tahun China mengirimkan madu dalam jumlah banyak ke Amerika. Madu dengan harga sangat murah ini menyebabkan produsen madu lokal hampir bangkrut.
Dikabarkan oleh NPR (10/03/2013) para produsen madu Amerika mengeluhkan China sengaja membuang madu-madu mereka. China menjualnya dengan harga murah yang dipandang tidak wajar.
Pada tahun 2001, pemerintah Amerika pernah mencoba berbagai cara untuk memperlambat impor madu China. Namun, hal ini tidak berhasil.
Akhirnya pada tahun 2008, diberlakukan bea cukai untuk semua madu China. Hal ini yang membuat madu China sangat mahal dan hampir menghentikan kegiatan impor madu dari China.
Salah satu taktik yang dilakukan eksportir China, mereka mulai mengirimkan madu ke negara seperti Indonesia dan Vietnam. Selanjutnya memberi label kembali produk itu sebagai produk lokal negara asia tersebut dan mengirimnya ke Amerika. Untuk taktik lainnya, eksportir China juga memberi label kemasan madu menjadi rice syrup.
Tindakan ini melibatkan dua perusahaan pengemasan madu, salah satunya terbesar di Amerika, Groeb Farm of Onsted di Michigan. Mereka mengakui telah membeli madu dengan label salah bernilai jutaan dolar. Hal ini dilakukan karena pemerintah memberi ijin madu China yang lebih murah masuk Amerika.
Untuk kasus ini Groeb Farm menghadapi tuntutan pidana. Telah dicapai kesepakatan untuk bertindak sesuai aturan. Mereka memastikan semua madu yang akan mereka beli dari sumber yang sah. Groeb Farms juga menggantikan manajer senior mereka.
"Ini masalah besar untuk industri madu. Pengakuan pertama dari perusahaan pengemasan Amerika. Mereka tahu telah mengimpor madu yang berlabel salah," kata Eric Wenger dari True Souce Honey, sebuah industri konsortium yang mengatur audit dan sistem pengujian untuk menjamin keaslian madu. [Louis Koh / Beijing]
***
Mari kita bersama-sama dukung Tionghoanews dengan cara kirim berita & artikel tentang kegiatan & kejadian Tionghoa di kota tempat tinggal anda ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id