Direktur AUTO, Robby Sani, mengatakan di Jakarta Senin bahwa pembangunan pabrik tersebut diharapkan bisa dimulai pertengahan tahun depan.
"Kita berharap pabrik ini akan dapat beroperasi penuh pada 2014," ujarnya.
Pembangunan pabrik tersebut dilakukan melalui perusahaan patungan (joint venture/JV) antara anak usaha AUTO, yaitu PT FSCM Manufacturing Indonesia, dengan SUNFUN Chain Co.Ltd.
Perjanjian usaha patungan (JVA) itu telah ditandatangani pada 9 Desember 2011 lalu, di mana komposisi kepemilikan modal sebesar 40 persen oleh FSCM dan 60 persen oleh SUNFUN.
"Pendirian pabrik baru ini dalam rangka memenuhi permintaan pasar internasional akan kebutuhan rantai sepeda motor," ulasnya.
Robby menambahkan pendirian perusahaan patungan tersebut tidaklah mengandung unsur benturan kepentingan dilihat dari sisi Direksi, Dewan Komisaris dan pemegang saham utama perseroan, serta nilainya tidak cukup material yaitu kurang dari 20 persen dari ekuitas.
"Pada tahun depan, perusahaan Group Astra ini menganggarkan belanja modal senilai Rp.1,2 triliun," katanya.
Robby mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk perluasan pabrik serta penambahan pabrik baru. [Veronica Lim / Bogor / Tionghoanews]