Pernyataan Hu itu dipublikasikan dalam edisi terakhir tahun 2011 majalah Partai Komunis, Seeking the Truth. Beijing memerintahkan kepada industri budaya, termasuk media, untuk menghindari permainan saat China mendorong "soft power" keluar negeri. "Kekuatan musuh internasional sedang memperkuat upaya mereka untuk memasukan pengaruh barat dan memecah belah kita. Medan ideologi dan budaya menjadi target utama mereka," demikian tulis Hu.
"Kita harus meningkatkan kewaspadaan dan keseriusan agar terus berjuang dan mengambil langkah-langkah tegas untuk menghadapi mereka." Hu juga menyerukan upaya bersama untuk mengembangkan budaya China agar sesuai dengan pertumbuhan spiritual dan tuntutan budaya rakyat China. "Secara keseluruhan, kekuatan budaya China dan pengaruh internasional tidaklah sepadan dengan status internasional China.
Budaya internasional Barat masih kuat sedangkan kita masih lemah," ungkap Hu. Penegasan Hu itu merupakan serangkaian upaya pemimpin Partai Komunis untuk meningkatkan kontrol mereka terhadap internet dan industri media. Selama beberapa dekade terakhir, Beijing terus mendorong pertumbuhan media milik pemerintah agar lebih kompetitif dan tidak terlalu tergantung pada subsidi pemerintah.
Beijing mengalokasikan dana 45 miliar yuan atau USD 7,2 miliar untuk membiayai CCTV, Xinhua, dan China Radio International. China sangat paham bahwa media bakal menjadi bumerang jika diberikan kebebasan dan keleluasaan. Tetapi, adanya kecenderungan pertumbuhan berbagai program televisi dan situs media sosial menjadi fokus utama Pemerintah China.
Pada Oktober lalu pemimpin Partai Komunis China memerintahkan kontrol yang lebih ketat terhadap situs jejaring sosial. Mereka menginginkan adanya publisitas yang positif. Pada pidato tahun baru, Hu menyerukan peningkatan kepercayaan diri untuk menyelesaikan tugas pada 2012. Dia menambahkan, China harus memegang teguh sosialisme dengan karakteristik China. Berbagai upaya juga harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi dan pembangunan sosial di China. [Suzanna Laow / Jakarta]