"Mereka kan tuan rumah dan otomatis mendapatkan satu kuota tanpa harus ikut kualifikasi. Tapi tiba-tiba mereka putuskan untuk ikut," kata Sekretaris Jenderal PBSI, Yacob Rusdianto, di Jakarta, Selasa, 24 Januari 2011.
Yacob mengatakan, PBSI akan mempertanyakan kepada federasi bulu tangkis dunia (BWF) dan federasi bulu tangkis Asia ihwal keputusan China tersebut. "Memang belum ada peraturan yang melarang jika tuan rumah atau juara bertahan ikut kualifikasi," ujar Yacob.
Menurut Yacob, jika China tetap ikut dalam kualifikasi dan akhirnya harus kalah, yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kuota yang didapatkan China sebagai tuan rumah juga akan ikut gugur dan tidak bisa melaju ke putaran final. "Apa mungkin tuan rumah tidak ada wakilnya? Mestinya BWF membuat peraturan itu. Kami perlu kepastian," kata Yacob.
Keikut sertaan China dalam babak kualifikasi kejuaraan beregu dunia tersebut, kata dia, sebetulnya tidak mengganggu jumlah kuota untuk zona Asia. Kuota Zona Asia otomatis akan bertambah satu untuk masing-masing Thomas dan Uber.
"Tadinya kuota untuk Thomas empat menjadi lima dan Uber yang tadinya tiga menjadi empat. Jadi tidak menggangu. Hanya, baru sekarang kejadian seperti ini, dan harus ada peraturan untuk ke depan," katanya.
PBSI, kata Yacob, saat ini tengah menggalang dukungan protes tersebut kepada beberapa negara untuk mempertanyakan kepada BWF, seperti Malaysia, India, dan Jepang. "Bidang luar negeri PBSI tengah melakukan lobi dengan beberapa negara," ujar Yacob.
Dalam kualifikasi tersebut sebelumnya tim putra Indonesia hanya akan berkompetisi dengan 12 negara untuk memperebutkan empat tiket. Sementara tim putri akan berkompetisi dengan 11 negara untuk memperebutkan tiga tiket.
Jika China ikut dalam kualifikasi, berarti tim putra Indonesia akan berkompetisi dengan 13 negara untuk memperebutkan lima tiket. Sedangkan putri akan berkompetisi dengan 12 negara untuk memperebutkan empat tiket.
Jika Indonesia lolos dalam babak kualifikasi tersebut, tim Thomas dan Uber Tanah Air akan melaju ke putaran final yang akan dilaksanakan di Wuhan, China, pada 20-27 Mei 2012. [Leslie Cheung / Jakarta]