Zeng Hanlin, nama jutawan tersebut, melarikan diri ke Kanada sejak tahun 2004 silam. Pria berumur 66 tahun itu dideportasi pada Maret 2010 lalu setelah otoritas setempat yakin bahwa Zeng tidak akan disiksa atau dieksekusi mati jika kembali ke China.
Zeng pun dinyatakan bersalah dalam kasus penipuan pada November lalu. Dia terlibat permainan saham dalam rangka menggagalkan sebuah merger bisnis.
Pengacara Zeng, Yang Zhaodong menyatakan kliennya divonis 15 tahun penjara oleh Pengadilan Chengdu. Menurut Yang, kliennya memiliki waktu selama 10 hari untuk mengajukan banding atas vonis tersebut. Namun hingga kini Zeng masih dalam tahap pikir-pikir.
"Zeng berniat untuk mengajukan banding, namun dia belum memutuskan secara final," jelas Yang kepada kantor berita AFP, Jumat (20/1/2012).
Sementara itu, putra Zeng, Sam Zeng menyatakan ayahnya sama sekali tidak bersalah atas tuduhan yang dijeratkan. Sam menilai persidangan kasus ayahnya adalah rekayasa. Dia bahkan berjanji akan membahas masalah ini ketika Perdana Menteri Kanada Stephen Harper berkunjung ke Beijing bulan depan.
Seperti diketahui, pemerintah Kanada melarang pemulangan para tersangka asing ke negara asalnya jika ada kemungkinan mereka akan dikenai hukuman mati. Hal ini karena Kanada tidak memberlakukan hukuman mati dalam sistem hukumnya.
Tahun lalu, pemerintah Kanada mendeportasi seorang pria China bernama Lai Changxing yang merupakan gembong penyelundupan. Lai dideportasi ke Beijing setelah 12 tahun hidup dalam pelarian di Kanada. Keputusan ini diambil oleh pemerintah Kanada setelah pemerintah China membuat janji yang tak biasa, yakni tidak akan menjatuhkan hukuman mati kepada Lai jika ia dinyatakan bersalah oleh pengadilan. [Miao Miao / Beijing]