Pasien yang meninggal Minggu (22/01) di propinsi Guizhou itu dirawat sejak tanggal 6 Januari, menurut departemen kesehatan China dalam satu pernyataan.
Seorang supir bus di kota Shenzhen, yang berbatasan dengan Hong Kong meninggal akhir Desember lalu dan merupakan korban pertama flu burung di China dalam 18 bulan terakhir.
Keprihatinan soal virus H5N1 kembali terjadi di Asia Tenggara setelah China mengumumkan korban pertama flu burung itu.
Departemen kesehatan China mengatakan pemeriksaan terhadap pasien yang meninggal hari Minggu, memastikan bahwa ia terkena virus H5N1.
* Korban di Indonesia dan Vietnam
"Sejauh ini, 71 orang yang kontak dekat dengan korban, belum menunjukkan gejala yang tidak normal," kata depkes dalam pernyataan.
Departemen kesehatan Hong Kong dan China daratan berupaya mengatasi penyebaran virus ini setelah tiga ayam di China dipastikan terkena virus H5N1 pertengahan Desember lalu.
Penemuan ini menyebabkan, pemerintah daerah Hong Kong menyembelih ribuan ayam agar tidak menyebar di antara unggas.
Indonesia pekan lalu juga mengumumkan korban kedua yang meninggal akibat flu burung tahun ini.
Sementara pekan lalu, Vietnam melaporkan korban pertama flu burung dalam dua tahun, dan di Kamboja, seorang anak laki berusia dua tahun meninggal pekan lalu.
Secara keseluruhan, virus flu avian menewaskan lebih dari 330 orang di seluruh dunia dan para ilmuwan khawatir virus ini dapat bermutasi dan menular antara manusia. [Miao Miao / Beijing]