Alquran yang ditemukan di Dongxiang, China, pada 2009 diperkirakan berusia seribu tahun. Para ahli dari China, Inggris, dan Jepang telah menganalisis dokumen tersebut. Mereka mengatakan tidak tertutup kemungkinan kitab suci agama Islam itu dibuat antara abad IX dan XI.
"Salinan telah diklasifikasikan sebagai benda budaya di bawah perlindungan nasional. Kemungkinan Alquran itu menjadi salah satu salinan paling awal pembuatan Alquran," kata Imam Ma Qingfang, pemimpin agama Islam setempat.
Museum itu akan menggunakan metode canggih untuk melestarikan kitab suci kuno tersebut untuk memperlambat kerusakannya. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun museum itu sekitar US$ 635.000 atau sekitar Rp 5 miliar.
Pembangunan museum ini dijadwalkan akan dilakukan pada April mendatang. Diperkirakan akan rampung pada akhir tahun. [Miao Miao / Beijing]