Luo menjadi terkenal di China setelah membagikan brosur yang mencari pasangan sempurna untuk dirinya. Berkat keberaniannya, Luo memiliki 1,9 juta pengikut di Weibo, Twitter-nya China. Belakangan, Luo pindah ke New York City, Amerika Serikat.
Awal pekan ini, wanita yang disebut kelahiran 1985 ini mengunjungi Harvard University untuk melanjutkan pencarian calon suami. Secara spesifik, Luo menyebut calonnya harus keturunan Asia dengan tinggi 176 hingga 183 centimeter, berusia antara 25 hingga 31 tahun, dan "ingin mendominasi dunia."
Dalam brosur yang dibagikan di pelataran kampus Harvard, Luo menuliskan kualifikasi dan persyaratan lainnya. "Saya butuh pria yang tampan, tinggi, dan pemilik gelar master dari Harvard Business School dan (bekerja) di bank. Harvard adalah universitas terbaik di dunia, jadi saya pikir pantas untuk mencoba di sini," jelasnya seperti dikutip dari The Crimson, Jumat (30/3/2012).
Saat mendatangi Harvard, Luo mengaku terkesan dengan orangnya, yang dia gambarkan sebagai "lembut dan sopan".
Dia mengaku telah dihubungi sekira 50 mahasiswa Harvard sejak dia mengunjungi kampus di kawasan Cambridge itu. Harvard merupakan perhentian terakhir Luo untuk mencari Mr. Right.
Setelah pertama kali membagikan selebaran pencarian calon suami pada 2009 di Shanghai, Luo langsung tenar di dunia maya dan televisi. Bagi banyak orang, cara Luo mencari jodoh dijadikan bahan ejeken. Luo bahkan dilempari telur saat tampil di acara "China's Got Talent".
Pada 2011, dia pindah ke New York. Di Amerika, Luo membagikan selebaran 'cari jodoh' di antara pendemo Occupy Wall Street dan Columbia University. Secara total, dia menghabiskan lebih dari USD10 ribu atau setara dengan Rp91,8 juta (Rp9,183 per USD) untuk membuat brosur.
Banyak mahasiswa Harvard yang mengabaikan brosur yang dibagikan Luo. Namun salah satu mahasiswa, Jacob S Miller memberikan jawaban melalui sebuah surat. Dalam surat yang diserahkan ke Luo dan diposting di Facebook, Miller menulis mencari istri yang "lebih tua antara 525 ribu hingga 39,42 juta menit". Surat Miller jelas mengejek persyaratan Luo.
Meski kerap mendapat respons negatif, Lup tidak patah semangat. Menurutnya, persyaratan yang dia ajukan sangat masuk akal. "Jika mereka (pria) tidak terlalu miskin, saya bisa menerima. Saya membutuhkan pria cerdas, itu saja," jelasnya.
Luo mengaku metodenya bukan cara terbaik untuk menemukan suami impian. Namun dia bertekad akan terus berusaha. "Suami tidak akan muncul secara otomatis jika saya tidak berbuat apa-apa," pungkasnya. [Eleven Yang / Hong Kong]