Kalau ada tamu datang memesan semangkok hidangan mi, istri pemilik warung itu lalu menekan tombol pada robot, dan robot itu pun membungkuk, dan dengan cekatan menggerakkan pisau di tangan kanan untuk meraut adonan terigu, helai demi helai mi pun berjatuhan ke dalam wajan.
Beberapa menit kemudian, semangkuk mi yang sedap dihidangkan di meja. Para tamu terkagum-kagum menyaksikan keterampilan robot itu membuat mi, dan memuji hidangan mi yang lezat rasanya.
Robot pembuat mi ini bisa meraut 120 helai mi per menit, kira-kira sama dengans kecepatan yang dilakukan dua orang tukang mi. Yang lebih penting, robot tidak mengenal lelah seperti manusia.
Maka, warung tersebut tidak mempekerjakan tenaga lain kecuali suami istri pemiliknya. Dengan menggunakan robot, kata pemilik warung, malah lebih hemat biaya dibanding mempekerjakan tukang mi. Yang lebih istimewa, banyak orang penasaran datang, apalagi anak-anak, untuk menyaksikan Ultraman membuat mi dan menikmati hidangan minya.
Wisatawan dari kota lain, bahkan dari luar negeri juga tertarik untuk makan di warung ini. Banyak tamu mengambil foto bersama robot yang pintar tersebut. [Miao Miao / Beijing]