Seperti diketahui, nasib bocah 2 tahun bernama Yue Yue tersebut menjadi perhatian publik di seluruh dunia setelah sebuah kamera pemantau (CCTV) yang merekam Yue Yue ditabrak oleh 2 kendaraan sekaligus pada tanggal 13 Oktober tahun lalu di kota Foshan, Provinsi Guangdong, diunggah beberapa pihak ke dunia maya.
Setidaknya 18 orang yang melewati jalanan sempit di tempat kejadian terlihat membiarkan si bocah terbaring kesakitan setelah ditabrak mobil pertama. Beberapa saat kemudian sebuah mobil barang yang melewati daerah tersebut kembali melindas Yue yang masih terbaring di tengah jalan.
Tidak ada yang berhenti untuk membantu atau sekedar memeriksa kondisi Yue Yue sampai seorang wanita pengumpul sampah mengangkat tubuh bocah naaz itu ke trotoar. Beberapa saat kemudian, ibu Yue yang berprofesi sebagai pekerja migran di kota itu berlari ke lokasi kejadian.
Diberitakan AFP, Sabtu (26/5) Yue Yue akhirnya meninggal di rumah sakit. Namun video tabrakan tersebut menyebar di internet dan memunculkan pertanyaan tentang moralitas warga China di tengah melonjaknya perekonomian negara tirai bambu tersebut.
Terdakwa Hu Jun menabrak dan melindas si Yue Yue tanpa sama sekali menghentikan kendaraannya. Dalam surat dakwaan, pihak kejaksaan menyebut Hu mengendarai kendaraanya dalam kondisi gelap dan hujan lebat tanpa menyalakan lampu sorot. Pada saat itu, Hu sudah merasa telah menabrak sesuatu tapi dirinya tidak berhenti untuk memeriksa apa yang telah dilindasnya.
Hu kemudian melihat rekaman video kejadian di internet tanggal 16 Oktober dan langsung sadar bahwa dirinyalah yang bertanggung jawab atas tabrakan tersebut. Dia pun langsung menyerahkan diri kepada polisi di hari yang sama.
Tindakan Hu melanggar hukum pidana di China dan dirinya didakwa melakukan kelalaian yang berujung tewasnya seseorang. Sementara itu, masih belum diketahui tindakan hukum apa yang akan diberikan aparat terhadap pengemudi kendaraan ke-2 yang menabrak Yue. [Miao Miao / Beijing]
