Salah satu bentuk diskriminasi itu, kata Jack Gan, adalah penerapan kuota terhadap etnik China yang ingin kuliah di perguruan tinggi top di negara jiran tersebut.
Menurut Gan, agar diterima di universitas ternama, pelajar beretnik China harus belajar jauh lebih keras dibandingkan teman sebaya mereka beretnik Melayu.
"Saya tidak pernah ada masalah soal adat istiadat di sini, tapi saya tidak suka dengan kebijakan pemerintah," ujarnya.
"Selama ini kampanye pemerintah yang selalu menyuarakan dukungan terhadap etnik minoritas China dan India hanya propaganda. Pada kenyataannya itu tidak ada," ungkapnya lagi seperti dilaporkan Yahoo News, Minggu (3/6). [David Ong / Kualalumpur]