Peristiwa yang terjadi pada Selasa, 10 Juli ini menghiasi pemberitaan media Malaysia hari ini. Harian The Star bahkan menyebut mereka sebagai orang-orang yang tidak punya hati. Dengan judul yang menohok "Heartless passers-by", The Star, Kamis (12/7/2012) menuliskan kekecewaan pihak keluarga korban atas ketidakpedulian warga.
Kakak perempuan korban, Lay Yong meminta orang-orang untuk mendengarkan kata hati mereka. "Mereka yang melihat dia harusnya melakukan sesuatu, setidaknya yang bisa mereka lakukan adalah berteriak minta tolong," tutur wanita berumur 63 tahun itu.
"Bagaimana bisa mereka cuma lewat begitu saja? Saya marah tapi apa yang bisa saya lakukan?" cetus Yong.
Rekaman CCTV di lokasi kejadian memperlihatkan korban tergeletak di jalanan selama sekitar 7 menit. Sebanyak 7 orang terlihat melintasi jalan tersebut tanpa mencoba menolongnya. Saat kejadian pada Selasa (10/7) sekitar pukul 06.02 waktu setempat di Rifle Range, George Town, Penang itu, korban tengah berjalan seorang diri ketika tiba-tiba seorang pengendara motor menjambret tasnya. Akibatnya, janda tua itu terjatuh dan kepalanya menghantam aspal.
Sampai akhirnya pada sekitar pukul 06.10, tiga orang berhati mulia mengangkat tubuh korban ke pinggir jalan dan menelepon ambulans. Namun sembilan jam kemudian, dia meninggal di rumah sakit.
Kepala Departemen Forensik Rumah Sakit Penang Datuk Dr Zahari Noor mengatakan, korban dipastikan meninggal akibat cedera pada kepalanya.
"Dia mengalami pendarahan internal di kepala dan bagian belakang tengkoraknya retak ketika dia terjatuh dan menghantam jalan dengan begitu kuat," tuturnya.
Sejauh ini, pelaku penjambretan masih terus diburu polisi setempat. Pejabat kepolisian George Town, Gan Kong Meng pun menyerukan publik untuk membantu polisi menangkap tersangka. Dia juga mengimbau publik untuk selalu menolong orang-orang yang butuh bantuan. "Respons yang lebih cepat harusnya bisa menyelamatkan jiwanya," kata Gan.