INTERNASIONAL | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 16 Juli 2012

ELITE PARPOL MEMBUKA DIRI UNTUK ETNIS TIONGHOA

Regulasi memberi ruang kepada setiap warga negara Indonesia menjadi kepala daerah, tanpa melihat apakah dia keturunan atau bukan. Ini menjadi alasan kuat mendorong siapa pun tokoh di Makassar maju menjadi cawali maupun cawawali.

Tinggal menanti siapa tokoh yang memiliki kriteria dan punya kepedulian membangun daerah dan masyarakat. Lima nama kandidat calon telah mengapung. Mereka adalah Ketua Perwalian Umat Budha Indonesia (Walubi), Yongris Lao, Ketua DPD REI Sulsel Raymond Arfandy (Aliang), Tokoh Masyarakat Tionghoa Anton Obey, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sulsel -Willianto Tanta, serta politikus dan pengusaha Pieter Gozal (Ahang).

Sekretaris DPD PKS Makassar, Mudzakkir Ali Djamil mengatakan, tokoh Tionghoa di Makassar cukup banyak yang berpotensi. Masyarakat juga saat ini cukup cerdas dan modern menentukan pemimpinnya. Sehingga figur yang dinilai memiliki potensi membawa kemajuan pembangunan termasuk memajukan kehidupan masyarakat, maka itulah yang akan menjadi pilihan masyarakat.

"Belajar pada pemilu legislatif, tokoh Tionghoa sudah mendapat kepercayaan masyarakat Makassar. Di DPRD Makassar saat ini sudah ada teman kita, Eric Horas (Gerindra) yang berasal dari tokoh keturunan. Jadi untuk pilwalkot saya kira sangat terbuka, begitu juga partai akan membuka diri," kata Mudzakkir.

PKS sebagai partai terbuka, bukan tidak mungkin membuka diri bagi tokoh keturunan di Makassar. "Partai itu kan melayani. Jadi kalau misalnya ada tokoh keturunan yang membangun komunikasi dengan PKS, kita tidak menutup diri. PKS ini pada prinsipnya milik semua," kata Mudzakkir.

Ketua DPK PDK Makassar, Samsu Niang juga menegaskan sama. Ada tidaknya warga Tionghoa yang bisa didorong di pilwakot Makassar sangat bergantung tokoh keturunan sendiri. Sepanjang memenuhi kriteria menjadi pemimpin, tidak ada alasan partai tidak membuka diri. Kriteria dimaksud harus berwawasan, religius, dan berjiwa enterpreneurship.

"Makassar ini harus dipimpin orang seperti itu. Juga harus memahami fenomena Makassar karena kami juga tidak ingin ada pemimpin yang tidak memahami betul permasalahan di Makassar. Kita di Makassar kebanyakan pemilih cerdas, rasional sehingga siapa yang mampu memberi yang terbaik itulah yang akan diberi kepercayaan," kata Samsu.

Bahkan, sekiranya ada tokoh keturunan yang siap menjadi pendamping Ketua DPP PDK Sulsel, Adil Patu di Pilwalkot Makassar, Samsu Niang menyatakan kesiapannya membuka ruang di partainya. [Amanda Lim / Makassar]

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA