INTERNASIONAL | TIONGHOANEWS


Selamat datang berkunjung dalam situs blog milik warga Tionghoa Indonesia. Disini kita bisa berbagi berita tentang kegiatan/kejadian tentang Tionghoa seluruh Indonesia dan berbagi artikel-artikel bermanfaat untuk sesama Tionghoa. Jangan lupa partisipasi anda mengajak teman-teman Tionghoa anda untuk ikutan bergabung dalam situs blog ini.

Senin, 17 September 2012

CHINA SUDAH KIRIM PELAJAR KE AMERIKA SEJAK TAHUN 1870-AN

Menurut penulis Liel Leibovitz mengatakan, ribuan warga China yang bersekolah di Amerika mengikuti contoh yang dimulai dalam dekade 1870-an.

Leil Leibovitz dan Matthew Miller menulis bersama kisah para siswa China yang menimba ilmu di sekolah-sekolah Amerika pada dekade 1870-an dalam buku mereka, "Fortunate Sons." Buku itu menyebutkan, China mengirim 120 murid lelaki ke Amerika untuk mempelajari pembangunan yang bisa membantu memodernisir negara mereka.

Leibovitz mendapat ilham untuk menulis buku mengenai para siswa itu beberapa tahun lalu ketika ia dan isterinya berkunjung ke China.

"Sore itu di Beijing sedang hujan, jadi kami memutuskan tinggal di kamar hotel saja dan mencari-cari saluran televisi yang bisa ditonton. Tiba-tiba, kami melihat tayangan foto menawan seorang lelaki Tionghoa yang mengenakan pakaian tradisional China, berdiri di dekat gedung yang nampak jelas adalah Universitas Yale," papar Leibovitz.

Leibovitz jadi tahu bahwa pemerintahan Dinasti Qing mengirim serombongan siswa lelaki untuk mempelajari cara-cara kehidupan Barat. Tujuannya untuk membantu membangun negara mereka.

"Kemudian, saya senang sekali dan terkesan ketika mengetahui para siswa lelaki itu, yang akhirnya menjadi orang-orang sukses, meninggalkan arsip berupa surat, catatan harian, dan tulisan yang merinci keseluruhan pengalaman mereka dan juga apa yang mereka alami ketika mereka kembali ke China," paparnya lagi.

Buku itu menyebutkan, para siswa lelaki itu mendapat pendidikan di Massachusetts, New York, New Jersey, dan Connecticut, di mana mereka menimba ilmu di sekolah-sekolah terbaik. Leibovitz mengatakan, perdana menteri pertama Republik China mengikuti program ini, demikian juga insinyur pertama China yang membangun jalan kereta api tanpa bantuan luar negeri. Hal yang sama juga diperoleh tokoh-tokoh pendidikan, diplomasi, dan Angkatan Laut China.

Kedua penulis buku itu baru membuka sebagian kotak yang berisi tulisan-tulisan siswa-siswa tersebut untuk menelusuri riwayat mereka. Semua catatan, jurnal, surat, dan kartu pos ditulis dalam bahasa Inggeris. Leibovitz mengatakan beruntung mendapat begitu banyak informasi dari kejadian masa lampau.
Leibovitz menambahkan, "Betul-betul hadiah yang luar biasa. Saya kira saya harus menyambung-nyambung berbagai keeping informasi sendiri, tetapi, ternyata saya terkesan dengan kerapihan para siswa Tionghoa itu mendokumetasikan pengalaman mereka."

Siswa-siswa itu kembali ke China setelah sembilan tahun. Mereka tidak lancar lagi berbicara bahasa Mandarin, sehingga polisi memenjarakan mereka, Para pemuda itu dibebaskan seminggu kemudian, tetapi mereka hanya diberi pekerjaan dengan pangkat rendah.

Leibovitz mengatakan, mereka menghabiskan waktu 10 tahun untuk mencapai posisi yang lebih tinggi. Leibovitz menambahkan, kisah para siswa itu kini berlanjut dengan banyaknya mahasiswa China yang menimba ilmu di Amerika. [Zhang Li Li / Beijing]

EMAIL KAMI

Anda juga bisa mengirim berita Tionghoa atau artikel lain untuk tampil dalam situs ini, dengan cara kirim ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id

MENU LINKS

http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com

ARTIKEL YANG BERKAITAN

Mari kita dukung kiriman artikel-artikel dari teman-teman Tionghoa, dengan cara klik "SUKA" dan teruskan artikel kesukaan Anda ke dalam facebook, twitter & googleplus Anda.

TERBARU HARI INI

ARTIKEL: BUDAYA

ARTIKEL: KEHIDUPAN

ARTIKEL: KESEHATAN

ARTIKEL: IPTEK

ARTIKEL: KISAH

ARTIKEL: BERITA