Menurut keterangan salah seorang karyaw an PT M 3, di Polsek Kecamatan Lingga Bayu, Suharjaya Siregar, ketika dikonfirmasi media, Chang Kun, yang warga Negara asing ini baru datang ke perusahaan tersebut pada Jumat (21/9) berkisar jam 02.00, namun pada sore harinya berkisar jam 18.35 Wib Chang Kun pergi mandi ke kolam penampungan air yang berada di blok-C Perusahaan tersebut.
Suharjaya Siregar ,yang bekerja sebagai penjaga mesin genset di tempat perusahaan tambang emas tersebut berusaha untuk melarang Chang Kun agar jangan mandi di kolam penampungan air itu, karena sangat berbahaya, akan tetapi warga negara China ini tidak mengacuhkannya, dan dia terus melaksanakan rencananya untuk mandi.
Tidak berapa lama, Suharjaya mendengar orang berteriak minta tolong, dan melihat ke kolam penampungan air tersebut, Chang Kun melambaikan tangannya meminta tolong, karena Suharjaya Siregar tidak pandai berenang, maka terpaksa pergi lari ke kantor PT M3 yang berjarak berkisar 150 m dari lokasi tersebut, untuk memanggil karyawan yang lain agar bersama-sama menolong Chang Kun yang kelihatan tadi meminta tolong.
Namun setelah mereka sampai di pinggir kolam tersebut Chang Kun sudah tidak kelihatan, setelah kolam penampungan air ini diselam beramai-ramai, barulah didapatkan Chang Kun di dasar kolam dalam keadaan tidak bernyawa lagi.
Ketika jasad Chang Kun, berada di Polsek Lingga Bayu di Kelurahan Simpanggambir, untuk dipindahkan ke mobil ambulans yang membawanya ke Padang, Sumatera Barat dan selanjutnya diterbangkan ke negaranya. Media meminta keterangan kepada Kapolres Mandailing Natal, AKBP A Fauzi Dalimunthe yang sewaktu kejadian berada di Kantor Polsek Lingga Bayu mengatakan, setelah adanya laporan dari pihak perusahaan PT M 3 ke Polsek Lingga Bayu, maka Kapolsek AKP Chairulman Siregar beserta anggotanya telah pergi ke TKP, dan juga Kasat Reskrim Polres Mandailing Natal juga pergi ke Lokasi tempat tewasnya warga negara Cina tersebut dan kita akan jalankan proses penanganannya sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Menurut warga Kelurahan Tapus, Jhoni Nasution, keberadaan perusahaan tambang emas PT M 3 di daerah itu ini sangat arogan, karena coba bapak bayangkan, kata Jhoni dengan serius, permasalahan tenaga kerjanya saja pemilik perusahaan ini lebih mementingkan tenaga kerjanya dari daratan China, masa Cuma tukang las dan supir beko aja di datangkan dari China sana, sementara di daerah ini saja pun tenaga kerja yang seperti itu banyak, kami sebagai warga masyarakat sangat menyesali Depnakertrans Kabupaten Mandailing Natal yang tidak mau tahu dengan kondisi keberadaan tenaga kerja di perusahaan tambang emas tersebut, padahal permasalahan yang seperti di PT. M. 3 ini harus diselesaikan sebaik-baiknya. [Novita Lim / Padang]
PESAN KHUSUS
Silahkan kirim berita/artikel anda ke ke alamat email: tionghoanews@yahoo.co.id
MENU LINKS
http://berita.tionghoanews.com
http://internasional.tionghoanews.com
http://budaya.tionghoanews.com
http://kehidupan.tionghoanews.com
http://kesehatan.tionghoanews.com
http://iptek.tionghoanews.com
http://kisah.tionghoanews.com